Berkembang Bersama KUR: 12 Syarat Pinjaman di BPD!!

syarat pinjaman bpd

Syarat pinjaman di bpd – Bpd  adalah lembaga keuangan yang berfungsi sebagai bank untuk masyarakat yang bergerak dalam bidang kredit. Berikut penjelasan lebih detail mengenai pengertian. Dalam BPD terdapat berbagai program pemimjaman.

Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk memberikan dorongan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Bagi semua masyarakat memahami cara mengajukan pinjaman usaha UMKM di Bank BPD adalah langkah penting dalam mewujudkan usaha mereka. KUR hadir sebagai solusi permodalan yang signifikan untuk memulai atau mengembangkan bisnis.

Table of Contents

Jenis Jenis Program di BPD (Syarat Pinjaman di BPD)

Bpd hanya menyediakan program KUR untuk masyarakat yang memiliki usaha. Program KUR memberikan manfaat besar dalam hal permodalan bagi pelaku UMKM yang beragam, termasuk individu, kelompok usaha, atau badan hukum. Bagi nasabah yang memilih Bank BPD DIY sebagai mitra, suku bunga yang ditawarkan adalah sebesar 7 persen per tahun.

KUR di Bank BPD terbagi menjadi dua jenis, yaitu Mikro dan Ritel. Kedua jenis KUR tersebut memiliki perbedaan masing-masing, terutama terkait dengan batasan dana yang tersedia untuk dipinjamkan.

KUR Jenis Mikro

Kredit Usaha Rakyat (KUR) jenis Mikro adalah salah satu program kredit yang disediakan oleh pemerintah atau lembaga keuangan tertentu, yang ditujukan untuk memberikan pembiayaan kepada usaha mikro. Ciri-ciri dari KUR jenis mikro, meliputi :

  • Ditujukan untuk Usaha Mikro: KUR jenis Mikro adalah program kredit yang khusus disiapkan untuk usaha mikro. Usaha mikro adalah jenis usaha yang memiliki skala kecil dan biasanya hanya melibatkan beberapa orang, bahkan usaha perorangan, dengan modal terbatas.
  • Besar Pinjaman Terbatas: KUR jenis Mikro memiliki batasan besaran pinjaman yang relatif kecil, yaitu mulai dari jumlah tertentu hingga jumlah yang juga terbatas. Besaran pinjaman ini dapat berbeda-beda tergantung pada lembaga penyedia kredit dan aturan yang berlaku di wilayah atau negara tertentu.
  • Tujuan Pembiayaan: KUR jenis Mikro bertujuan untuk memberikan modal kerja atau investasi kepada usaha mikro agar dapat berkembang. Modal tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan produksi, memperluas usaha, meningkatkan produktivitas, atau memenuhi kebutuhan lain yang mendukung pertumbuhan usaha mikro.
  • Proses Pengajuan yang Mudah: Program KUR jenis Mikro seringkali didesain agar proses pengajuan kredit lebih mudah dan cepat. Ini bertujuan untuk memudahkan usaha mikro dalam mengakses pembiayaan.
  • Bunga yang Terjangkau: Tingkat bunga atau suku bunga yang dikenakan pada KUR jenis Mikro cenderung lebih rendah atau terjangkau dibandingkan dengan program kredit lainnya. Hal ini bertujuan untuk membantu usaha mikro dalam pengelolaan biaya dan meminimalkan risiko.
  • Jangka Waktu yang Fleksibel: KUR jenis Mikro biasanya memiliki jangka waktu yang lebih fleksibel, yang dapat disesuaikan dengan karakteristik usaha mikro. Ini memungkinkan para peminjam untuk membayar kredit dalam tempo yang sesuai dengan arus kas mereka.
  • Manfaat bagi Pengembangan Ekonomi: Program KUR jenis Mikro mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan inklusi keuangan dengan memberikan akses ke pembiayaan kepada sektor usaha yang sering kali sulit mendapatkan akses ke sumber dana.
  • Bekerja Sama dengan Lembaga Keuangan: KUR jenis Mikro bisa disalurkan melalui lembaga keuangan yang berperan sebagai perantara. Lembaga ini dapat menjadi bank, bank perkreditan rakyat (BPR), atau lembaga keuangan mikro (LKM), yang membantu dalam proses pengajuan, analisis kredit, dan penyaluran dana.

Program KUR jenis Mikro memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro dan ekonomi mikro, terutama di tingkat lokal. Hal ini juga mendukung pemerataan akses ke pembiayaan bagi mereka yang berusaha di tingkat mikro.

KUR Jenis Ritel/Kecil:

Kredit Usaha Rakyat (KUR) jenis Ritel adalah program kredit yang disediakan oleh pemerintah atau lembaga keuangan untuk mendukung usaha kecil dan menengah. Berikut adalah beberapa ciri-ciri KUR jenis Ritel:

  • Besar Pinjaman Lebih Besar: KUR jenis Ritel memiliki batasan besaran pinjaman yang lebih besar dibandingkan dengan KUR jenis Mikro. Pinjaman ini dapat mencapai jumlah yang signifikan, yang memungkinkan usaha kecil dan menengah untuk mendapatkan modal lebih besar.
  • Usaha Kecil dan Menengah: Program KUR jenis Ritel ditujukan untuk mendukung usaha kecil dan menengah (UKM). UKM adalah jenis usaha yang berada di antara usaha mikro dan usaha besar. Biasanya, UKM memiliki skala yang lebih besar dan melibatkan lebih banyak pekerja dibandingkan usaha mikro.
  • Dana untuk Modal Kerja dan Investasi: KUR jenis Ritel dapat digunakan untuk modal kerja dan investasi. Ini berarti bahwa dana dari program ini dapat digunakan untuk mendukung operasional sehari-hari usaha (modal kerja) dan juga untuk membiayai pengembangan atau investasi jangka panjang, seperti perluasan usaha atau pembelian peralatan.
  • Jangka Waktu yang Lebih Fleksibel: Program KUR jenis Ritel seringkali menawarkan jangka waktu yang lebih fleksibel untuk pelunasan kredit. Hal ini memberikan lebih banyak ruang bagi peminjam untuk mengelola pembayaran kredit sesuai dengan keuangan usaha mereka.
  • Suku Bunga Terjangkau: KUR jenis Ritel biasanya menawarkan suku bunga yang terjangkau, yang membantu mengurangi beban bunga yang harus dibayar oleh peminjam. Suku bunga ini dapat lebih rendah dibandingkan dengan sumber pembiayaan lainnya.
  • Persyaratan Dokumen: Meskipun lebih besar dari KUR jenis Mikro, KUR jenis Ritel tetap memiliki persyaratan dokumen yang perlu dipenuhi oleh calon peminjam. Ini termasuk dokumen seperti KTP, dokumen kepemilikan aset yang dijadikan jaminan, NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), dan dokumen usaha.
  • Pemberian Jaminan: Dalam beberapa kasus, pemberian jaminan atau aset sebagai agunan mungkin diperlukan untuk mendapatkan KUR jenis Ritel, terutama jika pinjaman cukup besar. Jaminan ini bertujuan untuk melindungi pihak pemberi kredit.
  • Pengelolaan Usaha yang Lebih Matang: KUR jenis Ritel cenderung diberikan kepada usaha yang telah memiliki pengalaman dan pengelolaan usaha yang lebih matang. Ini menunjukkan bahwa usaha yang mengajukan pinjaman diharapkan memiliki rencana usaha yang jelas dan dapat mengelola dana dengan baik.
  • Dana untuk Berbagai Sektor Usaha: KUR jenis Ritel dapat digunakan untuk berbagai sektor usaha, termasuk perdagangan, jasa, industri, pertanian, dan lainnya. Ini memberikan fleksibilitas bagi para peminjam untuk mengembangkan usaha di berbagai bidang.
  • Dikelola oleh Lembaga Keuangan: Program KUR jenis Ritel dapat dikelola oleh lembaga keuangan seperti bank, bank perkreditan rakyat (BPR), atau lembaga keuangan mikro (LKM), yang berperan sebagai perantara dalam proses pengajuan, analisis kredit, dan penyaluran dana.
BACA JUGA :   Rahasia di Balik Penggeledahan Ketat Peserta SKD CPNS Jatim: Jimat-Jimat Ditemukan!

Program KUR jenis Ritel bertujuan untuk mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah yang lebih besar serta memberikan akses ke pembiayaan yang lebih luas dalam upaya mengembangkan usaha mereka. Pada artikel kali ini kita akan bahas mengenai syarat pinjaman di bpd.

Syarat Pinjaman di BPD

Syarat pinjaman di Bank Pembangunan Daerah (BPD) dapat bervariasi tergantung pada jenis pinjaman yang diajukan dan kebijakan masing-masing BPD. Namun, secara umum, berikut adalah beberapa syarat yang sering diterapkan dalam pengajuan pinjaman di BPD:

  • Identitas Pribadi: Calon peminjam perlu menyediakan identitas pribadi yang sah, termasuk fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku dan sesuai dengan data diri.
  • Surat Izin Usaha: Untuk usaha atau badan hukum, biasanya diperlukan surat izin usaha yang masih berlaku. Ini untuk memastikan legalitas usaha yang akan mendapatkan pinjaman.
  • NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak): NPWP biasanya diperlukan untuk memverifikasi status pajak calon peminjam. Ini diperlukan terutama untuk pinjaman dalam jumlah besar.
  • Dokumen Properti: Jika pinjaman dijamin dengan agunan berupa properti (tanah, bangunan), maka dokumen kepemilikan properti tersebut juga akan diminta. Ini termasuk sertifikat tanah, sertifikat bangunan, atau akta jual beli.
  • Dokumen Usaha: Peminjam mungkin perlu menyediakan dokumen yang menjelaskan profil usaha, rencana bisnis, laporan keuangan usaha, dan dokumen lain yang relevan. Ini membantu dalam penilaian kredit.
  • Usia dan Pekerjaan: Beberapa jenis pinjaman mungkin memiliki batasan usia calon peminjam. Selain itu, pekerjaan dan status pekerjaan juga bisa menjadi pertimbangan.
  • Jaminan: Jika pinjaman memerlukan jaminan atau agunan, calon peminjam perlu menyediakan dokumen terkait, seperti sertifikat aset yang dijadikan jaminan.
  • Riwayat Kredit: Bagi peminjam yang telah memiliki riwayat kredit sebelumnya, informasi mengenai riwayat kredit bisa diminta. Ini meliputi riwayat pinjaman sebelumnya, termasuk pinjaman yang masih berjalan.
  • Pendapatan dan Kapasitas Pembayaran: BPD akan menilai kemampuan calon peminjam untuk membayar pinjaman. Oleh karena itu, informasi tentang pendapatan dan kemampuan membayar cicilan sangat penting.
  • Surat Nikah dan Kartu Keluarga: Untuk pinjaman yang memerlukan informasi keluarga, surat nikah dan kartu keluarga mungkin diperlukan sebagai bukti hubungan keluarga.
  • Agunan Tambahan: Jika diperlukan, calon peminjam mungkin diminta untuk menyediakan agunan tambahan sebagai jaminan.
  • Biaya Administrasi: Terkadang, calon peminjam perlu membayar biaya administrasi atau biaya pengolahan aplikasi pinjaman.

Bidang Usaha yang Dapat Dibiayai oleh KUR di Bank BPD:

Program KUR di Bank BPD memberikan dukungan ke berbagai sektor usaha, termasuk:

  • Pertanian: Meliputi usaha di sektor pertanian, seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan.
  • Perikanan: Meliputi usaha di sektor perikanan, baik itu penangkapan ikan maupun budidaya ikan.
  • Industri Pengolahan: Termasuk sektor industri kreatif, seperti periklanan, mode, film, animasi, video, dan peralatan mesin yang mendukung ketahanan pangan.
  • Perdagangan: Meliputi usaha di sektor perdagangan, termasuk kuliner dan ritel.
  • Jasa-jasa: Menjangkau berbagai sektor, termasuk akomodasi, penyediaan makanan, transportasi, pergudangan, komunikasi, real estate, persewaan, pendidikan, kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, serta individu lainnya.

Dengan KUR, Bank BPD membantu mewujudkan impian UMKM masyarakat untuk mengembangkan bisnis mereka dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi di daerah mereka masing-masing.

Terimakasih telah menonton artikel tentang syarat pinjaman di BPD, semoga bermanfaat….

asuransi syariah, life insurance, car insurance, student insurance

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*