Fataya.co.id – Dalam sesi Content Day Joko Anwar untuk film “Siksa Kubur”, sutradara ternama ini menceritakan inspirasi di balik karya kontroversialnya.
“Sejak kecil, pendidikan agama mengenalkan konsep siksa kubur. Bagi anak kecil, cerita itu menakutkan dan terus membayangi hingga dewasa,” ungkap Joko Anwar.
Melihat minat besar terhadap cerita ini, Joko Anwar memutuskan mengembangkan cerita dari film pendeknya menjadi sebuah film layar lebar.
Dalam proses pembuatan film, Joko Anwar melakukan riset menyeluruh bersama timnya dengan mengumpulkan fakta-fakta dari berbagai sumber, termasuk ceramah dan literatur Islam.
Selain itu, Joko Anwar juga mengadakan diskusi dengan para ahli agama Islam untuk memperdalam pemahaman tentang topik tersebut.
Meski berkisah tentang kepercayaan umat Islam, Joko Anwar menegaskan bahwa film ini bersifat universal dan dapat dinikmati oleh semua kalangan, tanpa memandang agama atau kepercayaan.
“Dari awal, kami ingin membuat film yang bisa diterima oleh semua, baik Islam maupun non-Islam. Ini adalah film yang membangkitkan pemikiran, memberikan refleksi bagi penonton,” tambahnya.
“Ini adalah film yang interaktif, dimana penonton memiliki peran dalam menentukan ending cerita,” pungkas Joko Anwar, menegaskan keunikan karya seninya.
Sumber : @brilionet