Fataya.co.id – Dalam rangka mendekati pemilihan umum, pemerintah Republik Indonesia intensif menggenjot bantuan sosial (bansos).
Pada Februari 2024, anggaran bansos yang diajukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tahun pemilu 2024 tercatat naik secara signifikan, mencapai puluhan triliun lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.
Menurut Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp11,25 triliun untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) guna mengatasi risiko pangan.
Anggaran ini direncanakan untuk direalisasikan dalam periode tiga bulan sekaligus, mulai dari Januari hingga Maret 2023.
Total anggaran yang disiapkan oleh pemerintah untuk tahun politik 2024 mencapai Rp496 triliun, mengalami kenaikan sebesar 12,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Anggaran bansos pada tahun ini bahkan hampir menyamai jumlah saat awal pandemi tahun 2020 yang mencapai Rp498 triliun.
Dalam konferensi pers, Sri Mulyani menjelaskan bahwa bansos termasuk dalam program perlindungan sosial (perlinsos).
Program ini mencakup berbagai inisiatif seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino untuk jutaan keluarga penerima manfaat.
Meskipun ada sorotan terkait intensifikasi bansos menjelang Pemilu 2024, Menteri Keuangan menegaskan bahwa bansos adalah bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang telah melalui pembahasan dan persetujuan bersama DPR.
Artikel ini mencerminkan kebijakan pemerintah dalam mengantisipasi dampak sosial ekonomi di tengah proses pemilu, terutama dalam konteks pandemi yang masih berlangsung.
sumber: @undercover.id