donor ginjal berujung pemecatan

Donor Ginjal Berujung Pemecatan: Skandal Kerja di Long Island Terungkap

Diposting pada

Fataya.co.id – Sebuah kontroversi mencengangkan melibatkan Debbie Stevens, seorang wanita berusia 47 tahun, yang mengklaim dipecat dari pekerjaannya di Atlantic Automotive Group setelah dengan penuh keberanian mendonorkan ginjalnya kepada bosnya, Jackie Brucia.

Pernyataan kontroversial ini muncul dari akun Instagram pribadi Stevens, di mana dia mengungkapkan pengalamannya dengan mencuitkan, “Saya dipecat setelah wanita tersebut mendapatkan apa yang diinginkannya.”

Pengakuan ini menjadi sorotan tajam dan memicu serangkaian peristiwa yang melibatkan pelanggaran hak asasi manusia.

Debbie Stevens, yang sebelumnya bekerja sebagai asisten bagi Jackie Brucia sejak tahun 2009, memutuskan untuk mendonorkan ginjalnya kepada seorang orang asing demi membantu bosnya yang membutuhkan transplantasi organ.

Operasi yang dilakukan pada bulan Agustus 2011, meskipun tidak optimal, diharapkan dapat memberikan kesempatan hidup baru bagi Brucia.

Namun, setelah kembali bekerja, Stevens mengklaim mengalami berbagai bentuk pelecehan, termasuk teriakan, penurunan pangkat, dan relokasi ke dealer yang jauh dari tempat tinggalnya.

Sebagai respons terhadap perlakuan tersebut, Stevens memutuskan untuk berkonsultasi dengan seorang psikiater.

BACA JUGA :   Skandal! Rektor Unika Soegijapranata Diincar untuk Video Apresiasi Jokowi!

Kejadian mencapai puncaknya ketika pengacara Stevens mengirim surat ke manajemen Atlantic Automotive Group, menyoroti tindakan pelecehan yang diduga terjadi.

Ironisnya, dalam waktu satu minggu setelah surat tersebut dikirim, Stevens dipecat dari pekerjaannya.

Pada tahap ini, Stevens memutuskan untuk mengambil langkah hukum dengan mengajukan pengaduan ke Komisi Hak Asasi Manusia Negara Bagian New York.

Dalam pengaduannya, dia menuduh bahwa dia dianiaya dan dipecat setelah memberikan kontribusi besar dengan mendonorkan ginjalnya.

Kasus ini mencuat ke permukaan dan menciptakan gelombang diskusi tentang etika dan perlindungan hak asasi manusia di lingkungan kerja.

Publik menanti perkembangan lebih lanjut seiring perkembangan investigasi dan respons dari Atlantic Automotive Group terkait tudingan yang sangat kontroversial ini.

Sumber: @suarapembaruanid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *