Table of Contents
Tata Cara Sholat Jenazah Yang Benar
Sholat Jenazah merupakan salah satu amalan sholat yang utama disisi Allah. Sholat jenazah itu unik dan beda dari sholat sholat yang lain.
Bagaimana bisa beda?
Bayangkan saja..
Apabila dalam sholat yang lain selain sholat jenazah selalu ada ruku dan sujud dalam setiap rakaatnya.
Beda dengan sholat jenazah. Sholat jenazah tidak pake ruku dan sujud.
Padalah, dalam sholat selain sholat jenazah, ruku’ dan sujud termasuk rukun.
Dimana apabila tidak dikerjakan maka sholat jadi tidak syah. Apabila lupa tidak di kerjakan dan ditinggalkan maka wajib mengulanginya karena begitu pentingnya ruku dan sujud ini.
Tapi tahukah anda, dalam sholat jenazah tidak menggunakan ruku dan sujud sama sekali. Bahkan, seakan akan dalam sholat jenazah tidak ada rakaat sama sekali. Sehingga rukun sholat jenazah sangat beda dengan rukun sholat sholat yang lain.
Di bagian belakang akan penulis kupas apakah dalam sholat jenazah tidak ada rakaat sama sekali atau ada rakaat tapi tidak nampak?
Silahkan baca artikel ini hingga selesai ya. Biar bisa mendapat pemahaman yang mendalam dan menyeluruh tentang sholat jenazah.
Lanjut…
Sholat jenazah merupakan salah satu kewajiban seorang muslim terhadap muslim yang lainnya. Hukum melaksanakan shalat jenazah adalah fardhu kifayah.
Ketika sebagian orang Islam telah menjalankan sholat jenazah, gugurlah kwajiban ini dari yang lain.
Artinya apa?
Artinya, ketika ada seorang muslim atau sebagian muslim sudah melaksanakan shalat jenazah ini maka terbebaslah muslim lain dari kewajiban untuk menjalankan sholat jenazah ini.
Shalat jenazah memiliki rukun, syarat dan sunnah sendiri, beda dengan sholat yang lain.
Syarat sholat Jenazah
Shalat jenazah mempunyai syarat yang sama saja dengan sholat yang lain. Misalnya saja, suci dari hadast besar dan hadast kecil, suci dari najis, menutup aurat, menghadap kiblat, dan lain sebagainya.
Rukun sholat Jenazah
Bacaan Shalat Jenazah mempunyai 7 rukun, antara lain:
1. Niat Sholat Jenazah
Niat shalat jenazah sama halnya seperti niat sholat sholat yang lain, baik secara hakikat ataupun waktunya.
Niat sholat jenazah ini wajib menyebutkan fardhu saja tanpa wajib menyebutkan fardhu kifayah. Walaupun hukum mendirikan shalat jenazah adalah fardhu kifayah.
Niat tempatnya di dalam hati. Melafakan niat hukumnya sunnah dalam rangka membantu dan mengingatkan hati supaya tidak lupa dan lalai.
Niat shalat jenazah adalah bersamaan dengan membaca takbirotul ihrom atau lafad Allah Akbar
Dalam shalat jenazah tidak wajib menyebutkan nama jenazah yang akan di sholatkan.
Jadi cukup berniat:
Niat shalat jenazah laki laki:
أُصَلِّي عَلَى هَذَا الـمَيِّتِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى
Terjemahnya“Aku niat sholat untuk jenazah ini fardhu karena Allah Ta’alaa”
Niat shalat jenazah perempuan:
أُصَلِّي عَلَى هَذَا الـمَيِّتَةِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى
Dalam shalat jenazah sebaiknya tidak menyebut nama si jenazah saat niat jika tidak betul betul tahu nama yang meninggal dunia.
Jika dalam niat menyebutkan nama si mayit dan ternyata salah. Maka sholatnya tidak sah. seumpama ada banyak jenazah yang akan di sholatkan maka niatnya cukup dengan lafad seperti ini:
…..
Posisi Sholat Jenazah
Apabila yang meninggal dunia adalah laki laki maka posisi kita (orang yang sholat jenazah) adalah di bagian kepala jenazah. Karena kita berada di Indonesia maka posisi kepala jenazah ada di sebelah kiri.
Apabila jenazah adalah perempaun maka posisi kita (orang yang shalat jenazah) berada di arah belakang bokong/pantat jenazah.
Hal ini sesuai dengan sunnah nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam. Sebagaimana sebuah keterangan hadist yang di riwayatkan oleh imam At Tirmidzi yang di nilai Hasan.
Seumpama seorang makmum shalat jenazah hadir terlambat tanpa adanya uzur. Dimana dia belum membaca takbirul ihram pada saat imam sudah mulai membaca takbir yang lain maka sholatnya tidak sah.
Bagi makmum masbuk hendaklah segera takbirotul ihrom dan membaca fatihah walaupun imam sudah melakukan rukun yang lain.
Apabila imam sudah membaca takbir berikutnya sebelum makmum masbuk membaca surat Al Fatihah, maka makmum segera bertakbir bersama imam dan kwajiban membaca fatihah menjadi gugur.
Apabiila imam telah melakukan takbir berikutnya sedang makmum masbuk masih membaca fatihah dia harus segera meninggalkannya dan segera mengikuti gerakan imam,ini menurut pendapat ashab (pendapat yang paling benar).
Begitu imam mengucap salam, maka makmum masbuk meneruskan takbir yang tersisa (tertinggal) beseta semua dzikir dan bacaannya.
2. Berdiri bagi yang mampu
Rukun shalat jenazah yang kedua adalah berdiri bagi yang mampu. Artinya apabila kita mampu menjalankan shalat jenazah dengan berdiri maka hukumnya adalah wajib untuk berdiri.
Jika tidak mampu berdiri maka boleh salat jenazah dengan duduk. jika tidak mampu maka boleh salat jenazah dengan berbaring dan seterusnya seperti halnya kita menjalankan salat fardhu.
3. Takbir 4 kali
Rukun sholat jenazah yang ketiga adalah 4 takbiran. Artinya dalam satu shalat jenazah harus membaca 4 takbir dengan bacaan yang sama yaitu lafad “Allahu akbar”.
Urutannya adalah setelah takbirotul ihrom, baru setelah takbir itu masing-masing takbir pertama hingga takbir empat mempunyai bacaan yang berbeda-beda.
4. Membaca Fatihah
Membaca surat Al Fatihah merupakan salah satu rukun utama yang dalam sholat baik dalam sholat sholat Sunnah, sholat wajib juga shalat jenazah.
Dalam shalat jenazah walaupun membaca dengan segera dan ringan tetap saja tidak boleh meninggalkan membaca Fatihah dengan baik dan benar.
Dalam membaca Fatihah tentu kita harus membaca dan memelihara bacaan bacaan Fatihah seperti bacaan tajwid, makhorijul huruf dan lain sebagainya.
membaca Fatihah ini sebaiknya dibaca langsung seketika setelah takbiratul ihram. Jadi tidak ada jeda yang cukup panjang antara takbir dengan bacaan Fatihah.
5. Membaca sholawat nabi
Membaca sholawat terhadap nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam merupakan salah satu rukun salat jenazah . Maka kita tidak boleh membaca shalawat yang serampangan tetapi harus membaca bacaan shalawat dengan baik dan benar.
أنَّ السُّنَّةَ في الصَّلاةِ على الجِنازة أن يُكبِّرَ الإمامُ، ثم يقرأَ بفاتحةِ الكتابِ- بعدَ التكبيرة الأولى- سِرًّا في نفْسِه، ثم يُصلِّيَ على النبيِّ صلَّى الله عليه وسلَّم، ويُخلِصَ الدُّعاءَ للميِّت في التكبيراتِ، لا يقرأُ فى شىءٍ منهنَّ، ثم يُسلِّم
Terjemahnya “Bahwa sunnah dalam shalat jenazah adalah imam bertakbir kemudian membaca Al Fatihah (setelah takbir pertama) secara sirr (lirih).
Kemudian bershalawat kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, berdoa untuk mayit setelah beberapa takbir. Setelah itu tidak membaca apa-apa lagi. Kemudian salam” (HR. Asy Syafi’i dalam Musnad-nya [no. 588], Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubra)
Membaca sholawat Nabi ini adalah seketika setelah kita takbir yang kedua. Hal ini telah dicontohkan oleh salafus shalih sejak sahabat, tabiin tabiin dan ulama-ulama hingga sekarang.
Dan disunnahkan juga membaca shalawat terhadap keluarga nabi dalam rukun yang kedua. Mendoakan mukminin mukminat membaca hamdalah sebelum sholawat terhadap nabi.
Membaca sholawat yang utama adalah sholwaat Ibrohomiyyah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Bacaan Sholawat Nabi Latin:
“Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid.”
Terjemah Bacaan Sholawat Nabi:
“Ya Allah, anugerahkan shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarga beliau sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada Nabi Ibrahim.
Berikanlah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi kepada keluarga Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di dalam alam inilah Engkau Tuhan yang Maha Terpuji dan Maha Mulya.”
6. Membaca doa untuk mayit
Membaca doa untuk jenazah ini dibaca pada takbir ke-3
Inilah doa untuk jenazah:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ
(Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wawassi’ mudkholahu waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod.
Wa naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas.
Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar)
Doa sholat jenazah
Artinya: Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Bebaskanlah dan maafkanlah dia. Luaskanlah kuburnya dan mandikanlah ia dengan air, salju dan embun.
Sucikan ia dari seluruh kesalahan seperti dibersihkannya kain putih dari kotoran.
Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya.
Lalu masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari cobaan kubur dan azab neraka.
Apabila yang meninggal adalah anak-anak maka bisa ditambahkan dengan doa ini:
“Ya Allah jadikanlah anak ini permata hati bagi kedua orang tuanya
Baca doa “Ya Allah jangan kau halangi kami”
Membaca doa untuk si mayit
membaca doa terhadap mayit setelah takbir yang ketiga. Membaca doa untuk jenazah ini minimal adalah memohonkan ampunan dan rahmat. Sedangkan doa yang paling sempurna adalah:
….
Terjemahnya “Ya Allah, Inilah hambaMu, anak anak hambaMu, dia telah keluar dari kesenangan dunia, keluasannya, semua yang disukainya yang ada di dunia ini, dan orang yang dikasihinya di dunia ini, menuju kegelapan alam kubur, dan semua yang akan di jumpai di dalamnya.
Dia telah bersaksi bahwa tiada Ilah selain engkau. Dan Muhammad adalah hamba dan rasulMu.
Ya Allah sesungguhnya dia bersitirahat di sisi-Mu. Dan tempat terbaik beristirahat adalah disisi-Mu. Kini dia sangat membutuhkan rahmatMu. Dan engkau maha kaya dari menyiksanya.
Sesunggunya kami datang dengan penuh harap kepadaMu. memohonkan syafaat buatnya. Ya Allah jika dia orang baik maka tambahkan kebaikannya. Jika dia orang yang buruk maka maafkan dia. dan berikanlah ridhaMu. Berkat rahmatMu.
Peliharalah dia dari firnah dan siksa kubur. Lapangkanlah dia di dalam kuburnya. Renggangkanlah tanah dari dua sisi tubuhnya.
Limpahkanlah kepadanya rasa aman dari siksa-Mu berkat rahmat-Mu. Hingga engkau mengirimnya ke surga-Mu wahai yang maha pengasih di antara orang pengasih.
Doa ini dihimpun oleh imam Syafii dari berbagai hadist.
Imam Muslim telah meriwayatkan dari Auf bin Malik, dia berkata bahwa nabi Muhammad Sallallahu Alaiihi Wasallam melakukan shalat jenazah. Beliau berdoa dengan doa berikut ini:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ
Terjemahnya “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilahdia, selamatkanlah dia, maafkan dia, muliakan tempat tinggalnya. luaskan tempat masuknya.
Mandikan dia dengan air es dan embun, bersihkan dia dari segala dosa. sebagaimana engkau membersihkan baju putih dari kotoran.
Gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada rumahnya. Keluarga yang lebih baik dari keluarganya. Serta pelihara dia dari fitnah kubur dan siksa kubur”
Apabila yang meninggal adalah jenazah anak kecil baik anak laki laki atau perempuan selain membaca doa di atas juga di sunnahkan membaca doa:
….
Terjemahnya ” Ya Allah jadikan dia bagi kedua orangtuanya sebagai pendahulu. Simpanan, petuah ibrah dan syafaat. Beratkanlah timbangan amal kebaikan keduanya. dan limpahkan kesabaran dalam hati keduanya.
Doa Shalat Jenazah
selanjutnya takbir keempat diikuti dengan bacaan doa sebagai berikut:
اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُ
Terjemahnya “Ya Allah jangan engkau halangi kami dari pahalanya. jangan engkau fitnah kami sesudahnya. ampunilah kami dan dia.
Setelah takbir ke 4 ini, di sunnahkan membaca doa yang panjang untuk si mayit. Karena nabi sudah mencontohkan:
……
Jika jenazah mengalami luka luka dan dikhawatirkan kondisinya berubah atau mengeluarkan cairan apabila seluruh sunnah dikerjakan maka cukup kerjakan yang wajib saja berupa rukun rukunnya.
7. Salam
Mengucapkan salam setelah bacaan doa pada takbir ke empat. salam ini seperti halnya salam salam pada sholat sholat yang lain baik dalam bacaan, jumlah, tata cara.
Inilah bacaan salam setelah dalam shalat jenazah:
….
Apabila kamu sedang punya impian, keinginan dan cita cita kamu bisa mempercepat impianmu itu dengan sebuah amalah istimewa.
Apakah amalan itu? Dia adalah sholat hajat. Mau tau, keistimewaan dan rahasia sholat hajat dalam mempercepat terkabulnya hajat? Silahkan baca artikelnya di sini ya
Sunah-sunah sholat jenazah
Ada beberapa amalan sunnah yang perlu kita perhatikan dan kita kerjakan dalam mendirikan salat jenazah:
Mengangkat kedua tangan
Disunahkan mengangkat kedua tangan pada setiap takbir.
Membaca taawudz tanpa doa iftitah
Membaca taawudz ini sebelum kita membaca Fatihah adalah sunnah.
inilah bacaan taawudh:
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Membaca dengan suara lirik
Dalam salat jenazah disunahkan membaca semua bacaan dengan bacaan lirih baik pada waktu siang ataupun waktu malam.
Berbeda dengan sholat fardhu dalam sholat jamaah itu kita sangat disunahkan untuk membaca bacaan keras bagi imam pada salat salat yang dikerjakan di malam hari.
tidak dianjurkan membaca surat-surat pendek dalam salat jenazah karena salat jenazah itu sangat dianjurkan untuk dikerjakan dengan ringan atau pendek.
jenazah orang kafir haram di sholati dan tidak wajib di mandikan. sedangkan menurut pendapat yang ashah, jenazah kafir Zimmi wajib di kafani dan dimakamkan tanpa di sholatkan.
Seandainya ditemukan potongan bagian tubuh jenazah seorang muslim maka tetap disholatkan.
Orang yang berhak jadi imam shalat jenazah
Siapa yang berhak menjadi imam sholat jenazah?
Menurut qaul jadid imam Syafii, yang paling berhak menjadi imam sholat jenazah adalah kerabat laki laki (wali).
Walaupun seandainya mayit telah wasiat kepada selain wali (untuk menjadi imam).
Lantas, apa alasannya? Karena shalat jenazah merupakan hak kerabat. Jadi wasiat menggugurkan hak tersebut tidak bisa di laksanakan seperti halnya hak waris.
Secara berurutan, inilah orang yang berhak menjadi imam shalat jenazah:
Ayah, kakek, dan seterusnya
Anak laki laki, cucu laki laki dan seterusnya
saudara laki laki sekandung, saudara laki laki seayah, anak laki laki saudara kandung (keponakan), anak saudara laki laki seayah.
Selanjutnya semua ashabah jalur nasab sesuai urutan pewarisan.
Paman (saudara ayah) sekandung didahulukan daripada paman seayah
anak paman kandung (saudara sepupu)
anak paman seayah
selanjutnya dzawil arham
Intinya, dahulukanlah orang yang berada dalam jalur nasab bapak, anak, suadara, paman lalu kerabat.
Seandainya ada 2 orang wali yang memiliki derajat yang sama. seperti 2 anak laki laki atau 2 saudara laki laki yang keduanya layak dan berhak menjadi imam.
Maka dahulukanlah orang yang lebih dahulu memeluk islam dan bersikap adil daripada orang yang paham dan mengerti fikih.
Shalat ghaib bagi Jenazah
Sholat ghoib bagi jenazah yang sudah dimakamkan apakah boleh? Jawabnya boleh. Imam Syafii, memperolehkan sholat ghaib yaitu mensholati jenazah yang tidak ada di tempat. Beda dengan imam Abu Hanifah dan imam Malik.
Alasannya karena nabi Muhammad Shalllahu Alaihi Wasallam memberi informasi kepada masyarakat tentang kematian raja An-Najasyi di negeri Habasyah. Informasi ini diumumkan pada hari kematian An Najasyi.
Padahal, beliau saat itu berada di Madinah (HR. Bukahri Muslim).
Peristiwa ini terjdi pada bulan rajab tahun 9 Hijriyah.
Kita boleh mensholatkan jenazah yang telah di kuburkan diatas makamnya Jika mayit telah dikenai kwajiban sholat fardhu pada hari kematiannya.
Sebaliknya, kita dilarang mensholati mayit orang kafir atau wanita yang sedang haid pada hari kematiannya.
Orang yang baligh, sembuh setelah meninggal namum belum di mandikan. semua dilarang mensholatkan diatas kuburnya.
Kita tidak boleh sholat diatas makam nabi begitu juga makam makam nabi yang lain. Karena beliau pernah melaknat orang yahudi dan nasrani yang menjadikan kuburan para nabi sebagai tempat ibadah.
Selain itu, kita belum dikenai kwajiban sholat fardhu saat mereka wafat.
Dimanakah tempat yang paling tepat untuk mendirikan sholat jenazah?
Tempat yang paling utama mendirikan sholat jenazah adalah di dalam masjid atau musholla.
Mengapa masjid atau musholla? Karena masjid dan musholla adalah tempat yang terjaga kesucian dan kebersihannya dari najis dan kotoran sehingga dijamin kesuciannya.
Dijelaskan dalam kitab Tanwirul Qulub:
…
Terjemahnya “Hendaknya sholat jenazah didirikan di dalam masjid dengan 3 baris atau lebih banyak lagi. Hendaknya engkau letakkan bagian kepala jenazah laki laki disebelah kiri imam.
Sedangkan imam berdiri pada posisi di dekat kepala jenazah lurus dengan bahu jenazah. Jenazah perempuan posisi kepala diletakkan di sebelah kanan imam. Sedangkan imam berdiri di sebelah pantat (kiri jenazah)
Hal ini berlaku untuk sholat jenazah baik sendirian ataupun berjamaah.
Tanya Jawab Seputar Shalat Jenazah
Apakah boleh mendirikan sholat jenazah setelah sholat subuh?
Sedangkan setelah sholat subuh merupakan salah satu waktu dilarang sholat.
Jawabnya boleh mendirikan sholat jenazah setelah sholat subuh.
Hal ini sebagaimana yang dilakukan terhadap jenazahnya Zaenah binti Abi Salamah dan Thoriq amiril Madinah. Dalam hal ini Sayyid Abdullah bin Umar mengatakan kepada keluarga Jaenab:
…..
Terjemahnya “Silahkan kalian melakukan sholat jenazah sekarang atau menunggu hingga matahari agar tinggi” (Tanwirul Khawalik)
Sholat jenazah apakah harus menyebutkan nama jenazah yang akan di sholati?
Jawabnya: Tidak wajib menyebutkan nama jenazah yang akan di sholati.
Bahkan, apabila tetap menyebut nama, sedang salah dalam menyebut nama maka sholatnya menjadi tidak sah. Jadi cukup mengucapkan niat dengan lafad:
اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Terjemahnya “Aku niat sholat 4 takbiran terhadap jenazah ini fardhu karena Allah semata.”
Atau
seandanya jenazah jumlahnya banyak maka cukup niat dengan lafadz:
Terjemahnya “Aku niat sholat terhadap jenazah muslimin yang hadir ini fardhu karena Allah semata”
Apabila kia menjadi makmum dalam sholat jenazah maka cukup dengan niat ini:
….
Terjemahnya “Aku niat sholat terhadap jenazah yang dishoalti oleh imam 4 takbiran karena Allah semata”
Bagaimana hukumnya sholat terhadap jenazah orang kafir? Hukumnya haram. termasuk anak anak mereka yang belum baligh.
Pengambilan keterangan dari kitab Fathul Muin:
Terjemahnya “Haram sholat atas jenazah orang kafir karena diharamkan kita mendoakan dengan maghfirah (ampunan) saat mereka telah tiada.
Termasuk anak anak mereka yang belum baligh baik mereka sudah mengucapkan 2 kalimat syahadat ataupun belum.”
Maka tetap haram melakukan sholat atas jenazah mereka. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam Al Quran surat At Tabuah ayat 84:
Terjemahnya”Janganlah kalian mendoakan salah satu diantara mereka yang tleah mati untuk selamanya” (QS. At Taubah 84)
Bolehkah membaca keras bacaan fatihah saat sholat jenazah di malam hari? Hukumnya boleh tapi menyalahi sunnah nabi, karena nabi telah melarangnya. Sunnahnya adalah dibaca lirih, walau dikerjakan di malam hari.
Terjemahnya “Imam Sahal mengatakan bahwa sunnah membaca fatihah dengan bacaan lirih pada sholat jenazah setelah takbir pertama (takbirotul ihrom). Begitu juga dengan pendapat imam Rofi’i dalam kitab Muharror
Apabila ada jenazah yang sudah dikuburkan tetapi belum di sholatkan, bagaimana hukumnya? Apakah wajib membongkar kuburan dan mengambilnya untuk di sholatkan?
Jawab: Tidak wajib dan tidak boleh membongkar kuburnya tetapi cukup disholatkan diatas kuburnya. Kecuali apabila jenazah belum di mandikan.
Apabila di yakini masih belum berubah jenazah itu, belum berbau busuk maka wajib di bongkar makamnya untuk dimandikan dan rawat sebagaimana jenazah pada umumnya.
Apabila jenazah diyakini sudah rusak dan bau busuk karena lama dalam kuburanya maka haram untuk di bongkar makamnya untuk dimandikan.
dalam kitab Fathul Muin di jelaskan sebagai berikut:
Terjemahnya “Dan wajib di bongkar kuburnya mayat yang dikubur tanpa di sucikan untuk dimandikan atau di tayamumkan. Akan tetapi apabila kondisi mayat (diyakini ) sudah berubah, bau busuk maka haram kuburnya di bongkar.” (Fathul Muin 46)
Bagaimana hukumnya seorang wanita yang melakukan sholat jenazah?
Jawab: Hukumnya boleh. Tetapi tidak bisa menggugurkan kwajiban sholat jenazah
Terjemahnya “Wajibnya sholat jenazah telah gugur dengan anak kecil meskipun yang sudah tamyiz. (umur 7 tahunan) dan tidak bisa gugur oleh seorang wanita selama masih ada lelaki (berapapun jumlah wanita yang sholat jenazah).
Jadi seorang wanita secara otomatis tidak bisa menggugurkan kwajiban mensholatkan jenazah selama masih ada laki laki diwilayah itu.
Walau begitu, bukan berarti tidak ada manfaat bagi si mayit. Tetap saja ada manfaat bagi si mayit yang meninggal dunia karena dia telah mendoakannya.
Bagaimana pengertian makmum muwafiq dalam bab sholat jenazah ini?
Jawab: Makmum muwafiq dalam bab sholat jenazah adalah orang yang mendapati takbirotul ihrom imam di tempat sholat. Dalam hal ini bukan hanya mendapati takbirtul ihromnya imam tetapi juga mengikuti apa yang dilakukan imam.
Apabila makmum mendapati takbirotul ihrom imam tetapi makmum lalai dari mengikuti takbirotul ihrom imam karena imam sudah pindah ke takbir berikutnya.
Sedangkan makmum baru akan melakukan takbirotul ihrom maka sholat makmum jadi batal.
Karena takbir dalam sholat jenazah kedudukannya sama dengan rakaat dalam sholat selain sholat jenazah.
Dalam kitab Kifayatul Akhyar di jelaskan:
Terjemahnya “Makmum muwafiq apabila tertinggal dari imamnya tanpa ada uzur (dia tidak segera melakukan takbir hingga imam melakukan takbir ke 2.
Sedangkan makmum baru melakukan takbir pertama) maka batal sholat makmum. Karena tertinggal dalam takbir sholat jenazah seperti tertinggal dalam rakaat pada selain sholat jenazah.” (Kifayatul Akhyar juz 1 halaman 164).
Bagaimana pengertian makmum masbuk dalam sholat jenazah?
Jawab: Makmum masbuk dalm sholat jenazah adalah makmum yang tidak mengetahui atau mendengar takbirotul ihrom imam.
Maka makmum tersebut langsung saja membaca takbirotul ihrom kemudian membaca surat Al Fatihah. walaupn imam sudah melakukan takbir berikutnya.
Apabila imam sudah membaca takbir ke 3 atau takbir ke 4 maka makmum wajib mengikuti bacaan takbir imam dan semua bacaan pada takbir tersebut.
Makmum wajib mengikutinya secara tertib dan berurutan.
Sedangkan apabila diawal tadi membaca fatihah belum selesai maka gugurlah kwajiban membaca fatihah karena bacaan fatihahnya sudah di tanggung oleh imam.
Terjemahnya “Adapun bagi makmum masbuq maka hendaklah bertakbir dan membaca fatihah.
Kemudian apabila imam salam maka makmum harus meneruskan bacaan takbir yang belum di lakukan beserta bacaan bacaan dzikir yang mengikutinya” (Kifayatul Akhyar juz 1 halaman 164)
Bagaimana hukumnya sholat jenazah yang belum dikafani?
Jawab: Hukumnya boleh. Asalkan sudah dimandikan tetapi makruh.
Terjemahnya “Dan sah sholat jenazah yang belum dikafani namun makmuh”
Pernah terjadi seorang imam sholat jenazah membaca takbir sebanyak 5 kali. Bagaimana hukumnya?
Jawab: Hukumnya tidak membatalkan sholat menurut pendapat yang ashah
Terjemahnya “Dan apabila mensholatkan jenazah hingga takbir yang ke 5 maka di dalam absahnya sholat ada 2 pendapat. Menurut pendapat yang lebih shoheh tidak batal.”
Demikian pembahasan yang mengupas tentang sholat Jenazah, tata cara sholat jenazah, niat sholat jenazah, bacaan sholat jenazah dan doa sholat jenazah. Semoga artikel ini bermanfaat untuk pembaca sekalian.
Jika bermanfaat, silahkan share ya ke sosial media anda semua. Terima kasih
Oleh Abi Daril Hasan
Daftar referensi bacaan:
Kitab Fathul Wahhab, karya Syaikul Islam Abi Yahya Zakaria Al Anshori
Kitab Kifayatul Akhyar, karya Imam Taqiyuddin Abi bakar bin Muhammad Al Husaini
Al Fiqhi Syafii Al Muyassar, karya Prof Dr. Wahbah Zuhaili
Ujubatul Janaiz, karya Kyai Zubaidi