Kejadian mengerikan terjadi saat sejumlah tank Israel menyerang lantai tiga sebuah rumah sakit di Gaza, menghancurkan ruang ICU yang merawat pasien kritis.
Rumah sakit tersebut, yang menampung 5.000 orang termasuk pasien, tenaga medis, dan pengungsi, telah berhenti beroperasi sejak 18 November akibat kekurangan pasokan medis.
Serangan terus-menerus oleh militer Israel telah memperparah krisis kemanusiaan, dengan pasien terus berdatangan di tengah kepungan dan serangan.
Di tengah kekacauan tersebut, Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, mengungkapkan kehilangan kontak pemerintah dengan Rumah Sakit Indonesia di Gaza pasca-serangan Israel.
Mahfud menyebutkan bahwa ada 13 tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit tersebut, dengan tiga di antaranya adalah relawan Warga Negara Indonesia.
Mahfud menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mencari cara evakuasi tiga relawan Indonesia tersebut, namun terkendala oleh akses transportasi yang terbatas dan gangguan komunikasi.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran internasional terkait eskalasi krisis kemanusiaan di Gaza, mendesak tindakan segera untuk mengatasi kebutuhan medis dan keselamatan penduduk yang terkena dampak.
Komunitas internasional terus memantau perkembangan dan menyerukan gencatan senjata untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.
Sumber: YT TV One