Erik ten Hag, sang manajer Manchester United, memberikan penjelasan mengapa Rashford tidak dihukum dengan keras dan tetap berada di klub.
Ten Hag menyatakan bahwa kunci dari penyelesaian masalah ini terletak pada sikap baik Rashford untuk meminta maaf secara internal tanpa membawa masalah tersebut ke publik.
“Kami bisa menyelesaikan semuanya secara internal. Jadon Sancho memilih untuk terbuka pada publik.
Itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan hubungan antara saya dengan Rashford,” ungkap Erik ten Hag.
Rashford dideskripsikan oleh manajernya sebagai sosok yang memiliki itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan di dalam tim tanpa harus memperburuk situasi dengan membicarakannya di depan publik.
Hal ini menjadi poin penting yang membedakan perlakuan terhadap Rashford dibandingkan dengan pemain lain yang mengambil pendekatan berbeda.
Sementara itu, Cristiano Ronaldo dan Jadon Sancho lebih memilih untuk membicarakan masalah mereka secara terbuka, yang pada akhirnya memengaruhi citra klub dan hubungan dengan para penggemar.
Ten Hag menekankan bahwa keputusan untuk menangani masalah secara internal adalah langkah bijak yang diambil oleh Rashford.
Menurut sumber internal, Rashford dan manajemen klub telah duduk bersama untuk membahas permasalahan yang terjadi.
Keputusan untuk mempertahankan Rashford di skuad tampaknya menjadi pilihan yang diambil setelah adanya permintaan maaf dan kesepakatan penyelesaian masalah di internal klub.
Keseluruhan kejadian ini menjadi contoh bagaimana penanganan internal sebuah masalah dapat memengaruhi nasib seorang pemain di klub.
Meski tetap menghadapi tantangan, Marcus Rashford tampaknya dapat melanjutkan karirnya di Manchester United berkat sikap baik dan kerjasama dalam menyelesaikan masalah internal.
Sumber:@Bolanet