Rahasia Tragis di Balik Kematian 94 Petugas Pemilu: Apa yang Tidak Diketahui Publik?

Diposting pada

Fataya.co.id – Hingga Selasa, 20 Februari 2024, sebanyak 94 petugas pemilu telah kehilangan nyawa mereka karena berbagai penyakit terkait.

Data dari Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa angka kematian ini telah terakumulasi sejak tanggal 10 Februari.

Para petugas yang meninggal ini berasal dari berbagai kelompok, termasuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Perlindungan Masyarakat (Linmas), dan para saksi.

Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, sekitar 15 persen dari petugas pemilu berusia di atas 55 tahun, karena terbatasnya jumlah yang bersedia menjadi petugas.

Di samping itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, menambahkan bahwa sekitar 63 persen dari total 398.155 anggota KPPS memiliki risiko hipertensi, yang mana merupakan faktor risiko yang signifikan.

Lebih lanjut, dari kelompok orang dengan risiko tersebut, 26 persen mengalami masalah jantung koroner, 8 persen mengidap gagal ginjal kronis, dan 3 persen mengidap diabetes melitus.

Hal ini menjadi faktor penyebab utama dari meninggalnya petugas pemilu.

BACA JUGA :   Mega Dibanjiri Dukungan, Red Sparks Terus Menyerang!

Tak hanya itu, Kementerian Kesehatan juga mencatat bahwa 13.675 petugas pemilu saat ini sedang dirawat.

Mayoritas dari mereka berasal dari KPPS, dengan jumlah mencapai 6.963 orang, disusul oleh petugas lainnya dengan 1.676 orang, dan PPS sebanyak 1.583 orang.

Adapun pasien terbanyak berasal dari kelompok usia 21-30 tahun dengan 3.871 orang, diikuti oleh kelompok usia 41-50 tahun dengan 3.409 orang.

Meninggalnya petugas pemilu ini menyoroti pentingnya perhatian kesehatan yang memadai terhadap para petugas yang terlibat dalam proses demokrasi, terutama dalam kondisi pandemi seperti saat ini.

Upaya pencegahan dan perlindungan kesehatan yang lebih intensif perlu dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

 

Sumber: @suarapembaruanid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *