fataya.co.id – Dalam ajaran Islam, baik Qurban maupun Aqiqah adalah dua praktik yang memiliki signifikansi dan kedudukan penting dalam kehidupan umat Muslim. Kedua praktik ini memiliki perbedaan dalam konteks, waktu pelaksanaan, dan tujuan.
Table of Contents
Qurban (Korban Idul Adha)
Berbeda dengan Aqiqah, Qurban adalah ibadah pada hari raya Idul Adha, yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriyah. Perayaan ini merujuk pada ketaatan Nabi Ibrahim dan putranya Ismail kepada perintah Allah. Pada saat yang sangat ujian, Nabi Ibrahim bersiap untuk menyembelih putranya sesuai perintah Allah. Namun, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba sebagai tanda pengorbanan. Qurban wajib bagi umat Islam yang mampu secara finansial untuk menyembelih hewan tertentu (seperti sapi, kambing, atau domba) dan membagikan dagingnya kepada fakir miskin, kerabat, dan orang-orang yang membutuhkan. Melalui Qurban, umat Islam mengingat pengorbanan Nabi Ibrahim, memperkuat hubungan dengan Allah, dan berbagi rezeki kepada sesama.
Aqiqah
Berbeda dengan Qurban, Aqiqah adalah tradisi orang tua setelah kelahiran anak mereka. Aqiqah biasanya pada hari ke-7 setelah kelahiran. Dalam aqiqah, orang tua melakukan penyembelihan seekor hewan (biasanya kambing atau domba) dan membagikan dagingnya kepada yang membutuhkan atau menyumbangkannya kepada orang-orang yang kurang mampu. Hal tersebut merupakan kesamaan antara Qurban dan Aqiqah. Sunnahnya dua ekor hewan untuk anak laki-laki dan satu ekor untuk anak perempuan. Selain dari penyembelihan hewan, aqiqah juga melibatkan pemberian nama kepada bayi yang baru lahir dan mencukur rambutnya. Praktik aqiqah ini merupakan bentuk syukur kepada Allah atas kelahiran anak dan juga sebagai sarana untuk mengumumkan kelahiran anak kepada keluarga dan masyarakat.
Meskipun Qurban dan Aqiqah memiliki tujuan spiritual dan sosial yang mendalam, keduanya berbeda dalam konteks, waktu, dan ruang lingkup pelaksanaannya. Qurban terkait dengan perayaan besar agama, Idul Adha, sementara aqiqah berkaitan dengan kelahiran anak. Qurban mengingatkan umat Islam akan pengorbanan Nabi Ibrahim dan merupakan ibadah pada waktu tertentu setiap tahunnya. Sementara itu, aqiqah adalah bentuk syukur atas kelahiran anak pada saat anak berusia tujuh hari.
Kedua praktik Qurban dan Aqiqah ini memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk berbagi rezeki kepada yang membutuhkan dan mempererat hubungan antar sesama. Praktik ini juga menguatkan ikatan spiritual dengan Allah. Meskipun memiliki perbedaan, Qurban dan Aqiqah sama-sama memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk mengekspresikan rasa syukur dan berbagi kepada sesama, sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai yang dipegang teguh dalam agama Islam.