Fataya.co.id – Dalam kejutan yang mengejutkan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merevisi laporan pengeluaran dana kampanyenya kepada Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), dengan peningkatan drastis dari Rp 180.000 menjadi Rp 24 miliar.
Angka-angka yang telah direvisi resmi diumumkan dalam siaran pers tertulis oleh KPU RI pada Sabtu (14/1), yang ditandatangani oleh Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Idham Holik.
Pernyataan tersebut menyebutkan, “Total pengeluaran Rp 24.130.721.406.”
Sementara itu, PSI melaporkan dana kampanye yang diterima sebesar Rp 33.055.522.406.
Dengan penyesuaian yang signifikan ini, PSI kini menempati posisi partai politik dengan biaya kampanye terbesar kedua, hanya kalah dari PDI-P yang menghabiskan sekitar Rp 115 miliar.
Laporan awal pengeluaran kampanye PSI sebesar Rp 180.000 menimbulkan pertanyaan, mendorong Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) untuk mempertanyakan rasionalitasnya mengingat banyaknya kegiatan kampanye yang dilakukan oleh partai nomor 15 tersebut.
Sebagai tanggapan, Ketua PSI, Kaesang Pangarep, mengakui kesalahan dalam penginputan angka dalam laporan partainya.
Dia dengan cepat menjamin tindakan korektif dalam tenggat waktu perbaikan yang berakhir Jumat lalu.
Penyesuaian yang tidak terduga ini telah memicu diskusi di ranah politik, memunculkan pertanyaan tentang transparansi dan akurasi dalam pelaporan keuangan kampanye politik.
Sumber: @ctd.insider
