Fataya.co.id – Kontroversi muncul setelah beredar video Sekda Kabupaten Takalar, Sulsel, Muhammad Hasbi, yang mengkampanyekan paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran.
Dalam video tersebut, Hasbi mengklaim bahwa Presiden Jokowi akan mengangkat jutaan Aparatur Sipil Negara (ASN) jika paslon tersebut memenangkan Pemilu Presiden 2024.
Menyikapi klaim tersebut, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, dengan tegas membantah bahwa Presiden Jokowi pernah memberikan janji-janji kepada pejabat daerah terkait perekrutan CPNS/CASN.
Ari menyatakan, “Tidak betul ada janji-janji dari Presiden kepada pejabat daerah, apalagi mengaitkan proses rekrutmen CPNS/CASN dengan pemenangan paslon tertentu pada Pemilu 2024.”
Ari menegaskan bahwa rekrutmen CPNS/CASN merupakan bagian dari kebijakan pemerintah yang sudah direncanakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) sejak lama. “Ini dilakukan untuk mempercepat reformasi birokrasi dan mewujudkan pelayanan publik yang berdampak bagi masyarakat. Sehingga tidak ada hubungannya dengan Pemilu 2024,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ari menjelaskan bahwa Presiden Jokowi telah mengumumkan rekrutmen Calon ASN (CASN) beberapa hari yang lalu.
Jumlah formasi yang dibuka sebanyak 2,3 juta, dan Ari menegaskan bahwa tidak ada yang ditutup-tutupi terkait kebijakan ini. “Saat itu, Presiden menyatakan bahwa pemerintah membuka formasi calon aparatur sipil negara (CASN) tahun 2024, sebanyak 2,3 juta formasi. Jadi tidak ada yang ditutup-tutupi terkait kebijakan ini,” pungkasnya.
sumber:@undercover.id