Fataya.co.id – Hasil survei nasional yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia dalam rentang waktu 30 Desember 2022 hingga 6 Januari 2024 menunjukkan perubahan signifikan dalam elektabilitas tokoh-tokoh yang potensial sebagai calon presiden.
Founder dan peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, secara eksklusif mengungkapkan temuan menarik dari survei tersebut.
Menurut Muhtadi, survei dengan tema “Dinamika Elektoral di Tingkat Nasional dan 13 Provinsi Kunci” melibatkan seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam Pemilu, berusia 17 tahun atau lebih, dan sudah menikah.
Metode penarikan sampel menggunakan multistage random sampling, dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang yang berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Dalam langkah berikutnya, dilakukan oversample di 13 provinsi kunci, seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan, sehingga total sampel mencapai 4.560 responden.
Menariknya, hasil survei tersebut menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan mengalami peningkatan yang signifikan, sementara Ganjar Pranowo terlihat stagnan.
Muhtadi menjelaskan, “Dalam simulasi tiga nama jika pemilihan presiden diadakan sekarang, Prabowo unggul secara signifikan dari Anies dan Ganjar.”
Mengutip langsung Burhanuddin Muhtadi, “Survei ini memberikan gambaran yang jelas tentang preferensi masyarakat terkait tokoh-tokoh potensial sebagai pemimpin negara.
Prabowo Subianto dan Anies Baswedan tampaknya berhasil meningkatkan daya tarik mereka di mata pemilih, sementara Ganjar Pranowo harus berusaha lebih keras untuk mengatasi stagnasi dalam elektabilitasnya.”
Hasil survei ini tentu saja menjadi sorotan publik, mengingat pemilihan presiden akan datang. Konsolidasi elektoral dan dinamika politik yang terungkap dalam survei ini akan menjadi bahan diskusi hangat di berbagai kalangan masyarakat.
Sumber: @beritasatu
