Fataya.co.id – Kejadian tragis menimpa seorang remaja di Medan yang mengalami perundungan karena menolak bergabung dengan geng motor.
Insiden ini menjadi sorotan karena mencerminkan realitas intimidasi di kalangan remaja.
Pernyataan korban, Andika, menjelaskan momen perundungan tersebut, “Saya hanya ingin fokus pada pelajaran dan tidak ingin terlibat dalam aktivitas geng motor. Tapi senior-senior di sekolah terus mendesak dan akhirnya melakukan perundungan.”
Korban yang menjadi sasaran intimidasi ini mencerminkan betapa sulitnya beberapa remaja untuk menolak tekanan dari lingkungannya, terutama terkait keanggotaan dalam kelompok berisiko seperti geng motor.
Pihak sekolah telah memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini, dengan Kepala Sekolah menyatakan, “Kami mengutuk tindakan perundungan yang terjadi di sekolah kami. Kami akan mengambil langkah-langkah tegas untuk mencegah kejadian serupa dan memberikan dukungan kepada korban.”
Perundungan di sekolah merupakan masalah serius yang membutuhkan perhatian serius dari pihak berwenang dan masyarakat.
Pendidikan tentang pentingnya menghormati perbedaan dan menolak kekerasan perlu diperkuat untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung bagi semua siswa.
Sumber: YT Kompas TV