Fataya.co.id – SEbuah cerita inspiratif terungkap dari tengah kebun Jati, di mana seorang bapak, Pak Iwan, dan anaknya telah bertahan hidup selama tiga bulan dalam kondisi gubuk yang tak layak huni.
Dalam sebuah posting di Instagram, tergambar bahwa kehidupan mereka di gubuk sederhana tersebut terasa sebagai sebuah perjuangan.
Gubuk itu terbuat dari sisa kayu dengan atap yang dirakit menggunakan peralatan seadanya.
Mereka tidur di atas tanah yang hanya dilapisi tikar tipis, tanpa dinding yang melindungi dari cuaca.
Pak Iwan, seorang duda yang kehilangan istri, hanya memiliki anak sebagai harta yang paling berharga dalam hidupnya.
Melihat kondisi mereka, petugas Bhabinkamtibmas bergerak cepat untuk mengevakuasi mereka dari gubuk tersebut.
Dengan bantuan dari pemerintah desa, mereka berusaha mencari tempat tinggal yang lebih layak bagi Pak Iwan dan anaknya.
“Kini mereka telah dipindahkan ke kos-kosan yang jauh lebih baik dari tempat sebelumnya,” ungkap sumber terdekat dari pemerintah desa.
Aksi sigap petugas Bhabinkamtibmas dan bantuan dari pemerintah desa telah memberikan harapan baru bagi Pak Iwan dan anaknya.
Kini, mereka bisa memulai kehidupan yang lebih baik dengan tinggal di tempat yang lebih layak.
Ini merupakan contoh kepedulian sosial yang memperlihatkan bahwa, meskipun dalam kondisi terbatas, masih ada harapan bagi mereka yang membutuhkan pertolongan.
Kisah ini menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas dan kepedulian dalam membantu sesama yang membutuhkan.
Semangat untuk bangkit dari keterpurukan bisa dimulai dari bantuan dan perhatian kecil yang diberikan kepada mereka yang membutuhkan.
Sumber: @indo_psikologi