Fataya.co.id – Tarif pengiriman peti kemas untuk rute perdagangan global utama melonjak tajam minggu ini setelah serangan udara yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Yaman memicu kekhawatiran akan gangguan berkepanjangan terhadap perdagangan global di Laut Merah, salah satu wilayah tersibuk di dunia.
Sejumlah pelaku industri mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap dampak serangan tersebut pada perdagangan global. Sebagian besar kapal kontainer telah menghindari Terusan Suez, jalan pintas antara Asia dan Eropa yang menangani 12 persen perdagangan global. Kini, militer AS dan Inggris mengimbau semua kapal untuk menjauhi zona konflik tersebut, memicu kekhawatiran akan kenaikan tarif kapal tanker minyak dan kapal yang mengangkut komoditas penting.
Pada Jumat, tarif pengiriman dari Shanghai ke Eropa naik 8,1 persen menjadi $3.103 per kontainer setinggi 20 kaki dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Sementara itu, tarif untuk pengiriman kontainer ke Pantai Barat AS yang tidak terkena dampak secara langsung melonjak 43,2 persen menjadi $3.974 per kontainer setinggi 40 kaki dari minggu ke minggu, demikian diungkapkan oleh perusahaan pialang kapal Clarksons.
“Semakin lama krisis ini berlangsung, semakin besar gangguan yang ditimbulkan terhadap pengiriman angkutan laut ke seluruh dunia dan biaya akan terus meningkat,” ujar Peter Sand, kepala analis platform pengangkutan Xeneta, pada Jumat. Kenaikan tarif pengiriman ini menjadi sinyal peringatan akan potensi kekurangan pasokan dan meningkatnya risiko inflasi global yang dapat mempengaruhi ekonomi dunia. Publik dan pelaku pasar global diharapkan untuk memperhatikan perkembangan selanjutnya terkait dampak serangan ini terhadap logistik dan perdagangan dunia.
Sumber: @idx_channel