pengertian konservasi

Simak Pengertian Konservasi Hingga Ragam Manfaatnya!

Diposting pada

Kata “konservasi” sangat sering terdengar dalam ruang lingkup pemeliharaan lingkungan hidup. Terlebih, perawatan terhadap keasrian kenampakan alam tempat tertentu. Secara literal, konservasi atau conservation berarti pelestarian atau perlindungan. Kata ini berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu con yang artinya bersama dan survare yang diartikan sebagai upaya pemeliharaan apapun yang kita punya. Yuk, simak penjelasan lebih lengkap terkait pengertian konservasi berikut ini.

Table of Contents

Pengertian Konservasi Secara Umum

pengertian konservasi

Secara umum, konservasi adalah proses pengelolaan suatu tempat agar tidak kehilangan makna kultural yang terkandung di dalamnya. Adapun pengertian konservasi lainnya, yaitu pemeliharaan dan perlindungan dalam bentuk pengawetan, guna mencegah kerusakan dan kemusnahan suatu objek warisan budaya. Pendapat lain yang lebih luas mengatakan, konservasi merupakan upaya, langkah dan metode pengelolaan dan penggunaan biosfer secara bijaksana agar memperoleh keuntungan terbesar secara lestari, serta terwujudnya pemeliharaan potensi untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi yang akan datang.

Melihat luasnya pelastarian dalam kata konservasi, kita dapat simpulkan bahwa konservasi tidak hanya mencakup pelestarian alam, tetapi juga mencakup pemeliharaan kesejahteraan manusia secara umum. Bukan tidak mungkin, implementasi konservasi juga mencakup pelestarian bangunan bersejarah, monumen arkeologi, lanskap, ekologi, sumber daya, dan lain-lain yang menunjang terciptanya kelayakan hidup manusia. Dengan adanya konsep konservasi, kualitas hidup manusia diharapkan berkembang secara aktif tanpa adanya hambatan dalam pemenuhan kebutuhan dari aspek apapun.

Pengertian Konservasi Menurut IUCN

pengertian konservasi

Luasnya pengertian konservasi juga beriringan dengan cakupan dan implementasi yang luas. Cakupan-cakupan ini akan terbagi ke dalam beberapa ruang lingkup. Adapun menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources), konservasi meliputi manajemen udara, air, tanah, mineral dan organisme hidup termasuk manusia. Lembaga ini juga merumuskan tujuan utama konservasi, yaitu terciptanya kehidupan manusia yang tidak hanya terpelihara dengan baik, tetapi juga meningkat.

Masih menurut IUCN, konservasi memiliki kawasan yang dibudidayakan. Pemeliharaan kelestarian sumberdaya maupun organisme, berasal dari kawasan yang memiliki potensi budidaya. Adapun beberapa kegiatan yang termasuk manajemen konservasi yaitu survey, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan dan latihan.

Sejarah Singkat Konservasi Global

Fakta sejarah menunjukkan, konservasi telah diperkenalkan dan disosialisasikan secara global kepada seluruh umat manusia. Konservasi menjadi upaya global, akibat adanya permasalahan lingkungan hidup yang berbeda-beda di setiap Negara. Sejarah juga membuktikan, cakupan konservasi mengalami berbagai perluasan dari masa ke masa.

Pada tahun 1972, dilakukan pertemuan yang membahas pengembangan strategi konservasi global. Pertemuan tersebut dikenal dengan nama StockHolm Conference on the Human Environment. Pertemuan tersebut menghasilkan pembentukan UNEP (The United Nations Environment Program), guna menghadapi permasalahan lingkungan yang terfokus pada kerusakan dan konservasi sumber daya alam.

Pada tahun 1992, diadakan Earth Summit di Rio de Janeiro, Brazil. Pertemuan tersebut membahas berbagai cara untuk melindungi pembangunan ekonomi yang lebih berkelanjutan pada Negara yang lingkungannya kurang sejahtera. Pertemuan yang dikenal dengan nama KTT Bumi atau United Nations Conference on Environmental and Development ini, dinilai berhasil meningkatkan keseriusan dunia dalam menghadapi krisis lingkungan.

Setelah pertemuan tersebut, dunia mulai membangun pemahaman yang jelas dalam upaya perlindungan lingkungan. Negara maju mulai memberikan bantuan dana agar Negara berkembang dapat memenuhi kebutuhan untuk mengentaskan kemiskinan.

Di Asia Timur, konservasi sumber daya alam hayati (KSDAH) dimulai oleh Raja Asoka (252 SM) mengumumkan perlunya perlindungan terhadap binatang liar, ikan dan hutan. Sementara itu, di Inggris, Raja William I (1804 M) memperkenalkan konsep konservasi dengan cara memerintahkan para pelayan kerajaan untuk mempersiapkan sebuah buku berjudul Doomsday Book, yang berisi inventarisasi sumber daya alam dari kerajaan Inggris. Kedua konsep konservasi eksklusif yang terlaksana dari kerajaan, menjadi cikal bakal konsep konservasi modern seiring perkembangan zaman. Konsep konservasi modern tersebut yaitu suatu upaya yang menekankan pemeliharaan dan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.

Perbedaan Konservasi, Preservasi, Restorasi dan Revitalisasi

Istilah konservasi sering dikaitkan dengan restorasi, preservasi, dan revitalisasi karena pengertiannya yang dinilai sama sekali tidak berbeda. Di masyarakat, seringkali terjadi kesalahan dalam menafsirkan keempat istilah tersebut. Dalam bagian artikel ini, akan diuraikan perbedaan konservasi, preservasi, restorasi dan revitalisasi.

Seperti yang kita ketahui bersama, konservasi merupakan istilah untuk perlindungan, pelestarian juga pemeliharaan sumber daya, flora dan fauna serta lingkungan. Konservasi merupakan suatu upaya pengelolaan, perlindungan dan pelestarian jangka panjang yang diterapkan di seluruh dunia guna menghadapi issue lingkungan yang ada. Sementara itu, preservasi atau preservation merupakan segala kegiatan yang bertujuan mempertahankan kondisi suatu objek agar tidak rusak kelestariannya, tetapi tidak dalam jangka panjang sebagaimana yang terdapat dalam konsep konservasi.

Selanjutnya, istilah restorasi. Restorasi berarti suatu tindakan atau upaya perbaikan terhadap kondisi atau bentuk suatu objek. Upaya restorasi mengembalikan atau membangun ulang suatu objek agar kembali seperti bentuk asalnya. Upaya ini biasanya diambil karena tujuan pemulihan, misalnya pemulihan ekosistem yang telah terganggu.

Di sisi lain, kita juga mengenal upaya revitalisasi dalam penyelesaian issue lingkungan hidup. Revitalisasi merupakan upaya pemberdayaan lingkungan yang sebelumnya mati atau kurang terperdaya. Upaya pemberdayaan ini bertujuan meningkatkan nilai lahan atau suatu kawasan agar dapat memiliki manfaat bagi keseimbangan ekosistem hingga organisme hidup, seperti hewan dan manusia.

BACA JUGA :   Misteri Ular Tikar di Sungai Siak: Penjaga Alam atau Simbol Pengkhianat?

Ruang Lingkup Konservasi

pengertian konservasi

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, konservasi terbagi ke dalam ruang-ruang lingkup. Terdapat empat ruang lingkup konservasi yaitu sebagai berikut.

  • Konservasi satwa liar
  • Konservasi ekologi
  • Konservasi sumber daya
  • Konservasi warisan budaya

1. Konservasi Satwa Liar

Kegiatan pelestarian pada konsep konservasi ini terfokus pada satwa atau hewan liar. Konservasi satwa liar dilakukan dengan cara melindungi habitat atau tempat hidup satwa. Dengan demikian, generasi mendatang dapat mengetahui keadaan alam dan spesies yang hidup di dalam suatu kawasan tertentu. Selain itu, satwa juga terhindar dari kepunahan akibat pemburuan di alam bebas.

2. Konservasi Ekologi

Konservasi ekologi adalah upaya menjaga keseimbangan ekosistem yang dapat berubah. Upaya ini dapat terlaksana dengan cara memastikan jumlah flora dan fauna yang terancam, hampir punah dan berlebih jumlahnya, baik di alam bebas dan lingkungan hidup aslinya. Selain itu, konservasi ekologi juga memastikan flora dapat tumbuh dengan baik.

3. Konservasi Sumber Daya

Konservasi sumber daya merupakan upaya pembatasan bagi penggunaan sumber daya manusia yang boros atau sewenang-wenang. Hal ini menjaga agar sumber daya tidak habis dan hilang di masa depan. Pemanfaatan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan, memerlukan strategi pembatasan yang tepat agar tetap lestari hingga generasi mendatang.

4. Konservasi Warisan Budaya

Konsep konservasi ini terfokus pada pemeliharaan warisan budaya buatan manusia. Misalnya monument, arkeologi, juga bangunan penting dan bersejarah. Konservasi warisan budaya diperlukan untuk meningkatkan kesadaran berbudaya, serta rasa cinta dan hormat terhadap adanya tradisi, budaya, adat, kepercayaan tradisional dan sebagainya.

Tujuan dan Manfaat Konservasi

pengertian konservasi

Tujuan konservasi menjadi sangat penting untuk penentuan langkah konservasi dan implementasi strategi konservasi yang jelas, tepat dan terarah. Setelah mengetahui tujuan konservasi, pelaksanaan dapat tersusun dengan sistematis dan terstruktur. Berikut merupakan tujuan konservasi menurut Strategi Konservasi Dunia oleh IUCN 1980.

  1. Konservasi bertujuan memelihara proses ekologi penting dan sistem pendukung kehidupan;
  2. Melestarikan keanekaragaman genetic;
  3. Upaya konservasi memiliki tujuan untuk memastikan pemanfaatan spesies dan ekosistem yang berkelanjutan.

Selain itu, terdapat tujuan-tujuan konservasi secara umum yaitu sebagai berikut.

  1. Memelihara dan melindungi tempat-tempat yang dianggap berharga agar tidak hancur, berubah atau punah
  2. Melindungi benda-benda cagar alam yang secara langsung seperti membersihkan, memelihara, dan memperbaiki secara fisik atau dari faktor lingkungan yang dapat merusak benda-benda tersebut;
  3. Memanfaatkan kembali bangunan atau tempat yang fungsinya sudah tidak beroperasi dengan cara memperbarui atau mengembalikan fungsinya seperti semula, sehingga dapat mencegah terjadinya kegiatan pembukaan baru yang bersifat mengalihkan fungsi awalnya.

Melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009, pemerintah menetapkan Hari Konservasi Alam Nasional setiap tanggal 10 Agustus. Peringatan ini merupakan salah satu upaya tahunan dalam mengingatkan masyarakat akan betapa pentingnya konservasi sebagai bagian dalam pembangunan. Sehingga, konservasi alam senantiasa berlanjut untuk pemenuhan kebutuhan di masa sekarang dan mendatang.

Setelah memahami tujuan konservasi, manfaat konservasi juga sangat penting untuk diketahui. Dengan mengetahui manfaatnya, masyarakat akan lebih mudah tergerak melakukan kerjasama dengan pemerintah dalam merawat lingkungan, flora dan fauna. Masyarakat juga akan saling menghimbau untuk menggalakkan strategi konservasi.

Selain pengertian konservasi, ada juga ruang lingkup dan tujuan, serta manfaat yang memiliki ragamnya sendiri. Manfaat konservasi terbagi menjadi dua, yaitu manfaat ekologi dan manfaat ekonomi. Berikut merupakan manfaat konservasi dari aspek ekologi dan ekonomi.

Manfaat Konservasi Secara Ekologi

Secara ekologi, manfaat konservasi adalah sebagai berikut:

  • Melindungi ekosistem alam
  • Memelihara proses-proses ekologi maupun keseimbangan ekosistem secara berkelanjutan
  • Melindungi berbagai spesies flora dan fauna yang langka atau nyaris punah
  • Melindungi ekosistem dari berbagai kerusakan, misalnya kerusakan dari alam
  • Menjaga dan mempertahankan kualitas baik dari suatu lingkungan
  • Mencegah kerugian yang dapat terjadi akibat oleh dampak bencana alam

Manfaat Konservasi Secara Ekonomi

Manfaat konservasi juga dapat terlihat dari aspek ekonomi. Secara ekonomi, manfaat konservasi adalah sebagai berikut.

  • Pengelolaan sumber daya alam yang baik dan bijaksana
  • Berkurangnya keborosan manusia dalam pemenuhan kebutuhan dengan menggunakan sumber daya alam
  • Penyesuaian konsep pembangunan berkelanjutan dengan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat
  • Kondisi perekonomian masyarakat yang meningkat sebagai akibat adanya konservasi lingkungan

Demikian paparan lengkap mengenai apa itu konservasi. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa konservasi merupakan upaya pelestarian jangka panjang di seluruh dunia guna menghadapi berbagai issue lingkungan hidup, kualitas hidup dan lain sebagainya. Dunia terus menerapkan berbagai perbaikan terhadap penerapan konsep konservasi, melalui pertukaran ide dan diskusi dalam berbagai pertemuan yang melibatkan banyak Negara.

Konservasi memiliki ruang lingkup, tujuan dan manfaat yang jelas dan terarah. Adapun lembaga internasional yang membawahi upaya konservasi yaitu IUCN. IUCN juga merumuskan berbagai tujuan konservasi. Sejarah menunjukkan, konsep konservasi telah berdiri sejak sebelum masehi. Kemudian, konsep tersebut terus berkembang hingga era modern sekarang.

Nah, itu dia pengertian konversi secara lengkap hingga manfaatnya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *