Fataya.co.id-Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, membantah keras pernyataan yang menyebut nikel bukan lagi bahan baku untuk mobil listrik.
Menurutnya, klaim tersebut adalah kebohongan publik yang dapat menimbulkan polemik. “Saya ingin katakan tidaklah benar kalau ada seorang mantan pejabat atau pemikir atau siapapun yang katakan nikel gak lagi jadi bahan yang dikerjakan investor untuk buat baterai mobil,” ujar Bahlil dalam konferensi pers pada Rabu (24/1).
Bahlil menegaskan bahwa lithium ferrophosphate (LFP) yang digunakan oleh Tesla hanya cocok untuk mobil standar. Sementara itu, kualitas terbaik dalam hal jarak tempuh tetap dimiliki oleh nikel.
Dalam konteks pertumbuhan ekonomi Indonesia, Bahlil merespons data IMF tahun 2023 yang mengakui pertumbuhan ekonomi di atas 5% dan transisi ke arah industrialisasi.
Namun, ia menyoroti rekomendasi IMF untuk melarang ekspor barang mentah, menganggapnya sebagai sikap tidak mendukung hilirisasi di Indonesia. “Jangan sampai bangsa ini ada antek asing dalam pengaruhi kebijakan publik,” tegas Bahlil.