Muhaimin Iskandar: Revolusi Izin Ekspor Anggrek di Kota Batu!

Fataya.co.id – Anggota DPR RI Muhaimin Iskandar baru-baru ini menyuarakan keprihatinannya terkait kesulitan yang dihadapi oleh komunitas petani Anggrek di Kota Batu, Jawa Timur.

Melalui komentarnya di akun Instagram pribadinya, Muhaimin Iskandar berbagi pengalamannya saat bertemu dengan komunitas tersebut.

“Di Kota Batu, saya bertemu dengan komunitas petani Anggrek. Ada beberapa keluhan mereka diantaranya adalah kesulitan izin ekspor karena masih dianggap jenis anggrek yang langka,” tulis Muhaimin Iskandar.

Menurutnya, perkembangan dalam budidaya anggrek telah berlangsung pesat dan berkembang dengan mudah.

Namun, kendala muncul karena undang-undang terkait tidak mengalami perubahan, termasuk aturan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Pada perkembangannya sudah dibudidayakan dan berkembang mudah, tapi undang-undangnya tidak diubah, aturannya di KLHK tidak diubah. Karena itu, tekad kami satu, perubahan adalah meniadakan izin yang berbelit-belit untuk ekspor tanaman hias, termasuk anggrek,” tambahnya.

Muhaimin Iskandar juga mengucapkan terima kasih kepada Dedek Setia Santoso, pelopor Taman Anggrek di Gang Orchid, Kota Batu, yang telah sukses membangun wisata kampung anggrek.

Ia mengakui langka dan berharga upaya yang dilakukan oleh pelopor tersebut.

“Terimakasih mas Dedek Setia Santoso, pelopor Taman Anggrek di Gang Orchid, Kota Batu, dan sukses membangun wisata kampung anggrek, ini langka! Terimakasih juga sudah diberikan hadiah Nama Anggrek ‘Muhaimin Iskandar’,” ujar Muhaimin.

Anggrek yang diberi nama “Muhaimin Iskandar” merupakan hasil persilangan anggrek Dendrodium Lombok Bangkit dan Violaceoflavens yang telah didaftarkan ke lembaga registrasi anggrek di London, Inggris.

Langkah ini diharapkan dapat memberikan pengakuan internasional terhadap keberagaman anggrek Indonesia.

Dengan komitmennya untuk memperjuangkan perubahan dalam regulasi izin ekspor anggrek, Muhaimin Iskandar berharap dapat memberikan dampak positif bagi para petani dan penggiat anggrek di Indonesia, terutama di Kota Batu.

sumber:@muhaimin iskandar