Menlu Retno Resmi ke Dewan HAM PBB 2024: Inklusivitas untuk Palestina!

Fataya.co.id – Pada 1 Januari 2024 mendatang, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi akan resmi menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB periode 2024-2026.

Dalam sebuah komentar di akun Instagram BeritaSatu, Menlu Retno menyatakan komitmennya untuk mendukung Palestina, dengan fokus utama pada inklusivitas sebagai salah satu tema krusial dalam agenda Dewan HAM.

Menlu Retno menggarisbawahi pentingnya mengatasi situasi di Gaza dan membahas pelanggaran HAM yang terus terjadi terhadap rakyat Palestina.

Dalam kutipannya, Menlu Retno menyampaikan, “Komitmen kita terhadap Palestina tidak hanya sekadar retorika. Fokus kita adalah menciptakan inklusivitas sebagai landasan utama dalam Dewan HAM PBB.”

Selain itu, Menlu Retno juga memberikan tanggapan terhadap Resolusi 2720 Dewan Keamanan PBB yang membahas konflik di Timur Tengah.

Ia menyatakan dukungannya terhadap bantuan kemanusiaan dan penghentian pertempuran, namun juga menyampaikan keprihatinannya karena tak ada seruan gencatan senjata dalam resolusi tersebut.

Dalam konteks keanggotaan Indonesia di Dewan HAM PBB, Menlu Retno menjawab pertanyaan mengenai kontribusi positif yang diharapkan dari Indonesia.

“Pemerintah Indonesia berharap dapat memberikan kontribusi positif di Dewan HAM PBB untuk menyelesaikan konflik dan meningkatkan perlindungan hak asasi manusia, terutama di Palestina,” ujar Menlu Retno.

Terkait dengan harapan tersebut, masyarakat pun diminta memberikan tanggapan mereka.

Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah, “Bagaimana tanggapanmu terkait keanggotaan Indonesia di Dewan HAM PBB yang siap mendukung Palestina?”.

Masyarakat diharapkan dapat mengeluarkan pandangan dan harapannya terhadap peran Indonesia dalam memajukan agenda hak asasi manusia di tingkat internasional, khususnya dalam konteks konflik Palestina.

Sumber: @beritasatu

asuransi syariah, life insurance, car insurance, student insurance

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*