Table of Contents
Pengertian
Bunga tunggal bank adalah besarnya bunga tabungan dari bank pada nasabah per tahun. Penentuan besar bunga tersebut berasal dari tabungan saat bank menerima uang dari nasabah pertama kali. Bunga tunggal tidak mengalami perubahan di setiap periode dan hanya mengenai tabungan saja. Contoh jenis tabungan yang menerapkan sistem bunga tunggal adalah sukuk, obligasi, dan deposito.
Pada intinya, bunga tunggal adalah bunga berdasarkan tabungan awalnya dan tidak mengalami perubahan di setiap periode. Besar kecilnya bunga bergantung pada tabungan awal dan selama apapun kamu menabung, pasti bunganya akan selalu tetap. Bunga tunggal hanya mengenai tabungan saja dan tidak ikut berbunga seperti pada kasus bunga majemuk.
Secara umum, tujuan penggunaan bunga tunggal adalah untuk menghitung besarnya bunga dari bank dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu, dengan mengetahui rumus perhitungan bunga tunggal, nasabah dapat memprediksi jumlah bunga dan mengatur keuangan mereka dengan lebih baik.
Jenis-jenis Bunga Tunggal pada Tabungan Bank
1. Bunga Tunggal pada Deposito: Ketika nasabah menempatkan uangnya dalam deposito, bank akan memberikan bunga tunggal kepada nasabah berdasarkan jumlah tabungan awal yang telah disepakati.
2. Bunga Tunggal pada Sukuk: Sukuk adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan. Penentuan bunga tunggal pada sukuk berdasarkan nilai nominal sukuk yang dibeli oleh investor.
3. Bunga Tunggal pada Obligasi: Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan. Penentuan bunga tunggal pada obligasi berdasarkan nilai nominal obligasi yang dibeli oleh investor.
Contoh Soal
Contoh Soal Bunga Tunggal Sederhana
Penggunaan rumus bunga tunggal sederhana untuk menghitung jumlah perolehan bunga tunggal dari suatu tabungan dengan setoran awal atau tabungan awal. Rumusnya adalah sebagai berikut:
B = P * i * t
Keterangan:
B = Jumlah bunga tunggal
P = Setoran awal atau tabungan awal
i = Tingkat bunga tunggal (dalam bentuk desimal)
t = Jumlah periode atau lamanya tabungan (dalam tahun)
Contoh penggunaan rumus bunga tunggal sederhana:
Misalkan kamu menabung sebesar Rp 1.000.000 dengan tingkat bunga tunggal 10% per tahun selama 2 tahun. Maka, menggunakan rumus di atas, kita dapat menghitung jumlah bunga tunggalnya sebagai berikut:
B = 1.000.000 * 0,10 * 2
B = 200.000
Jadi, jumlah perolehan bunga tunggal adalah Rp 200.000.
Contoh Soal Bunga Tunggal Majemuk
Penggunaan rumus bunga tunggal majemuk untuk menghitung jumlah tabungan akhir dari suatu tabungan dengan setoran awal atau tabungan awal serta perolehan bunga dari setiap periode. Rumusnya adalah sebagai berikut:
M = P * (1 + i)^t
Keterangan:
M = Jumlah tabungan akhir
P = Setoran awal atau tabungan awal
i = Tingkat bunga tunggal (dalam bentuk desimal)
t = Jumlah periode atau lamanya tabungan (dalam tahun)
Contoh penggunaan rumus bunga tunggal majemuk:
Misalkan kamu menabung sebesar Rp 1.000.000 dengan tingkat bunga tunggal 10% per tahun selama 2 tahun. Maka, menggunakan rumus di atas, kita dapat menghitung jumlah tabungan akhirnya sebagai berikut:
M = 1.000.000 * (1 + 0,10)^2
= 1.000.000 * 1,21
= 1.210.000
Jadi, jumlah tabungan akhir adalah Rp 1.210.000.