Mempercayai Ramalan ? Awas, Tidak Sesuai Dengan Syariat Islam

Diposting pada

fataya.co.id – Pada awal tahun 2000-an hingga saat ini kita sering sekali menjumpai praktik ramalan-ramalan untuk mengetahui alur kehidupan seseorang. Praktik tersebut kian digandrungi oleh anak muda dan beberapa orang dewasa yang sedang mencari jalan keluar akan permasalahannya. Pada nyatanya, apapun bentuk ramalan tersebut ternyata tidak sesuai dengan syariat Islam yang berlaku.

Menurut agama Islam, keyakinan dan pandangan terhadap astrologi, zodiak, shio, dan tarot memiliki dasar yang sangat berbeda dengan kepercayaan dan praktik-praktik dalam budaya atau agama-agama lain. Islam memiliki prinsip dasar tentang tauhid (keesaan Allah SWT) dan kepercayaan kepada Allah SWT sebagai satu-satunya sumber pengetahuan dan kendali atas takdir manusia. Oleh karena itu, pengamatan dan praktik-praktik yang berkaitan dengan astrologi, zodiak, shio, dan tarot seringkali tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.

Table of Contents

Praktik-Praktik Ramalan

1. Astrologi dalam Islam
Astrologi, yang berkaitan dengan pengaruh planet dan bintang terhadap kehidupan manusia, tidak masuk dalam syariat ajaran Islam. Islam menekankan bahwa hanya Allah SWT yang memiliki pengetahuan penuh tentang takdir dan masa depan manusia. Menggunakan bintang atau planet sebagai petunjuk takdir bertentangan dengan keyakinan bahwa hanya Allah SWT yang mengetahui segala sesuatu dengan sempurna.

2. Zodiak dan Shio dalam Islam
Zodiak dan shio, yang seringkali memiliki hubungan dengan ramalan karakter dan keberuntungan berdasarkan tanggal lahir. Praktik tersebut juga terbilang sebagai bentuk kesyirikan dalam agama Islam. Menentukan nasib atau karakter seseorang berdasarkan zodiak atau shio tidak sesuai dengan keyakinan bahwa takdir manusia sepenuhnya dalam kendali Allah SWT.

3. Tarot dalam Islam
Tarot, kartu-kartu yang banyak peramal gunakan dalam praktik untuk meramal kehidupan seseorang, juga terbilang sebagai praktik yang bertentangan dengan ajaran Islam. Islam mengajarkan bahwa manusia harus bergantung sepenuhnya pada Allah SWT dan tidak boleh mencari petunjuk nasib atau keputusan hidup melalui media seperti tarot.

Perspektif Islam Terhadap Praktik-Praktik Ramalan

1. Tauhid (Keesaan Allah SWT)
– Pilar utama dalam agama Islam adalah konsep tauhid, yakni keesaan Allah SWT. Keyakinan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya yang mengetahui takdir dan masa depan manusia, sehingga kita harus mampu menolak praktik-praktik yang mengklaim dapat meramalkan atau memahami kehidupan manusia melalui bintang, planet, atau kartu-kartu tarot.

2. Kepercayaan pada Qada dan Qadar
– Islam mengajarkan bahwa takdir dan nasib manusia sepenuhnya dalam kendali Allah SWT. Kepercayaan kepada qada dan qadar, yakni ketentuan dan kehendak Allah SWT, membuat praktik-praktik ramalan dan ramalan nasib melalui zodiak, shio, atau tarot masuk dalam kategori kekufuran yang tidak sesuai dengan syariat Islam.

BACA JUGA :   Lirik Sholawat Robbahu Inna Munaya Lengkap Bahasa Arab, Latin Beserta Terjemahanya

3. Larangan Praktek Ramalan dan Peramalan
– Hadis-hadis Nabi Muhammad SAW menyatakan larangan terhadap praktik-praktik peramalan dan ramalan. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa mendatangi peramal dan mempercayainya, maka dia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.”

4. Kritik terhadap Kepercayaan Kebetulan
– Islam juga mengkritik kepercayaan pada kebetulan atau nasib acak. Keyakinan bahwa segala sesuatu terjadi karena kebetulan atau nasib acak bertentangan dengan prinsip kesadaran dan pengaturan Allah SWT dalam setiap peristiwa.

Pandangan Umum Masyarakat Islam

Mayoritas masyarakat Islam menghindari praktik-praktik yang berkaitan dengan astrologi, zodiak, shio, dan tarot karena tergolong tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. Masyarakat umumnya lebih memilih untuk bergantung pada doa, tawakal (percaya diri kepada Allah SWT), dan kepatuhan kepada perintah-perintah Allah SWT dalam menghadapi berbagai aspek kehidupan.

Islam mengajarkan pentingnya tawakal, yakni berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT dan doa sebagai sarana untuk memohon bimbingan, perlindungan, dan petunjuk Allah SWT. Menitipkan nasib dan takdir kepada Allah SWT adalah bagian integral dari ajaran Islam.

Pada tingkat yang ekstrim, praktik-praktik yang melibatkan astrologi, zodiak, shio, dan tarot dapat terbilang sebagai perbuatan syirik atau kekufuran dalam Islam. Oleh karena itu, umat Islam sebaiknya menjauhi praktik-praktik tersebut dan memahami bahwa hanya Allah SWT yang memiliki kekuatan untuk menentukan nasib dan takdir.

Penutup

Menurut agama Islam, keyakinan dan praktik-praktik yang berkaitan dengan astrologi, zodiak, shio, dan tarot (ramalan) terbilang tidak sesuai dengan ajaran tauhid dan kepercayaan kepada Allah SWT sebagai satu-satunya yang mengetahui segala sesuatu. Umat Islam sudah memiliki panduan untuk hanya bersandar kepada Allah SWT. Aktivitas berdoa dan tawakal dapat membantu kita dalam menjauhi praktik-praktik yang terbilang bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran agama Islam. Kesadaran akan tawakal dan kepercayaan sepenuhnya kepada Allah SWT adalah landasan utama dalam menjalani kehidupan sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *