Fataya.co.id – Pulau Dewata, Bali, yang selama ini menjadi surga wisata, kini merasakan tekanan overtourism.
Dengan kunjungan lebih dari 14,6 juta wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, selama tahun 2023, Bali mendapati dirinya terjebak dalam masalah yang semakin mendalam.
Dinas Pariwisata Bali mencatat angka kunjungan melebihi 5,2 juta wisatawan mancanegara dan 9,4 juta wisatawan domestik hingga 26 Desember 2023.
Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun, menyatakan keprihatinan atas kondisi tersebut, menyebutnya telah melampaui batas yang dapat diterima.
Overtourism di Bali menghadirkan tantangan kompleks. Kepadatan pengunjung mengakibatkan ketidaknyamanan, merusak pengalaman wisata, dan memicu keributan.
Gubernur Bali, Wayan Koster, merespons dengan kebijakan tegas, melarang perilaku merusak seperti mengumpat, menyentuh pohon keramat, dan memanjat bangunan.
Situasi semakin mendesak dengan diberlakukannya pajak baru bagi wisatawan, yang mulai berlaku pada 14 Februari mendatang.
Wisatawan diwajibkan membayar pajak sebesar 10 dollar AS atau Rp 150 ribu saat tiba di Bali. Kebijakan ini diharapkan dapat mengatasi masalah overtourism sambil memberikan dukungan finansial bagi pelestarian destinasi wisata yang terancam.
Sumber: @ctd.insider
