fataya.co.id – Keberagaman budaya di Indonesia tercermin dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam kepercayaan dan praktik keagamaan, salah satu contohnya adalah Mantram Trisandya. Mantram Trisandya yang memiliki bait-bait yang kaya akan makna spiritual. Dalam artikel ini, kita akan membahas Bait 1-6 dari Mantram Trisandya beserta maknanya yang mendalam.
Table of Contents
Bait 1 Mantram Trisandya: “Om Swastiastu”
Awal Mantram Trisandya dengan kata-kata suci “Om Swastiastu,” yang secara harfiah berarti “Semoga keberuntungan senantiasa menyertai kita.” Bait ini mengandung doa dan harapan akan keberuntungan, keselamatan, dan kedamaian. “Om” di sini mencerminkan awal dan akhir, kesatuan, dan keberlanjutan, sementara “Swastiastu” menunjukkan harapan akan keberuntungan. Dalam makna lebih dalam, “Om Swastiastu” mengajarkan pentingnya membawa energi positif, rasa syukur, dan harapan baik dalam setiap langkah kehidupan.
Bait 2 Mantram Trisandya: “Om Shanti Shanti Shanti Om”
Bait kedua mengandung mantra “Om Shanti Shanti Shanti Om,” yaitu “Om, kedamaian, kedamaian, kedamaian, Om.” Mantra ini mengekspresikan doa untuk kedamaian dalam tiga aspek: kedamaian di alam semesta, kedamaian di dunia manusia, dan kedamaian dalam diri sendiri. “Om” sebagai awal dan akhir menciptakan getaran spiritual yang mendalam, sementara “Shanti” menggambarkan perjuangan untuk menemukan kedamaian di dalam dan di sekitar kita.
Bait 3 Mantram Trisandya: “Bhuwana Manggala”
“Bhuwana Manggala” adalah awal dari Bait 3, yang menyatakan keberadaan Tuhan sebagai pelindung dan pemelihara segala isi alam semesta. Bait ini menunjukkan rasa hormat kepada Tuhan yang maha kuasa sebagai sumber segala kehidupan. Dengan merenung pada “Bhuwana Manggala,” merupakan pengingat untuk selalu bersyukur atas karunia hidup dan kesadaran akan kehadiran keagungan Ilahi.
Bait 4: “Satyam Amitham”
Bait selanjutnya, “Satyam Amitham,” menekankan nilai kebenaran yang abadi. “Satyam” berarti kebenaran, sementara “Amitham” mengacu pada keabadian atau kekekalan. Dalam konteks Mantram Trisandya, Bait 4 mengajarkan pentingnya hidup dalam kebenaran dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang tidak tergoyahkan. Keberanian untuk hidup dalam kebenaran di tengah-tengah godaan dan kesulitan merupakan pesan yang terkandung dalam mantra ini.
Bait 5: “Sarwa Teertha Mayam”
“Sarwa Teertha Mayam” adalah Bait yang merayakan keberagaman tempat-tempat suci dan keramat. Mantra ini mengajarkan tentang penghormatan terhadap keberagaman agama dan kepercayaan, serta pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama. Dengan merenung pada “Sarwa Teertha Mayam,” merupakan pengingat untuk membuka pikiran dan hati, mengakui nilai-nilai yang ada dalam keberagaman, dan bersatu dalam kehidupan beragama.
Bait 6: “Lokah Samastah Sukhino Bhavantu”
Mantra penutup, “Lokah Samastah Sukhino Bhavantu,” membawa pesan universal cinta kasih dan kebahagiaan. Artinya, yaitu “Semoga semua makhluk di seluruh alam semesta bahagia dan berbahagia,” mantra ini mengajarkan tentang kepedulian terhadap kebahagiaan bersama dan keinginan untuk membawa kebahagiaan kepada semua makhluk. “Lokah” merujuk pada seluruh alam semesta, sementara “Sukhino Bhavantu” adalah harapan akan kebahagiaan bersama.
Dalam keseluruhan, Mantram Trisandya dengan Bait 1-6 mengandung makna yang mendalam dan memandu kita untuk menjalani hidup dengan rasa syukur, keberanian dalam kebenaran, hormat terhadap keberagaman, dan kepedulian terhadap kebahagiaan bersama. Melalui makna-makna spiritual ini, Mantram Trisandya menjadi bukan hanya warisan budaya, tetapi juga sumber inspirasi untuk hidup bermakna dan harmonis dalam keberagaman.