Limbah Padat dan Sampah: Ternyata Beda! Check Faktanya

Fataya.co.id – Sejak meningkatnya kegiatan produksi yang menghasilkan limbah salah satunya limbah padat, kita tidak asing dengan pembuangannya yang sembarangan dan menyebabkan masalah.

Kita menjadi tidak asing dengan berbagai keluhan pencemaran air, yang ternyata bisa disebabkan oleh limbah juga. Mirisnya, persoalan limbah ini bukannya berkurang, tetapi justru meningkat seiring perkembangan zaman.

Sektor industri dianggap paling banyak menghasilkan limbah baik limbah yang padat, cair, gas, maupun limbah radioaktif. Jika limbah terus-menerus dibiarkan mencemari lingkungan, akan semakin banyak kehidupan ekosistem yang terganggu.

Namun, apa sebenarnya limbah itu, dan apa yang membedakannya dengan sampah biasa?

Artikel ini akan menjawabnya, sekaligus mengajak teman-teman mengenal limbah padat lebih dalam lagi.

Table of Contents

Limbah Padat dan Perbedaannya dengan Sampah

Limbah Padat

Sekurang-kurangnya, ada tiga faktor yang membedakan limbah dengan sampah. Ketiga faktornya adalah sebagai berikut.

  • Limbah adalah bahan sisa pada suatu kegiatan dan atau proses produksi (Kusumanto, 1992), sedangkan sampah merupakan semua zat dan benda yang dibuang karena tidak memiliki kegunaan dan atau kelayakan.
  • Limbah padat (solid waste atau refuse) lazim disebut sampah, tetapi tetap harus dibedakan dengan human waste. Sebab, human waste tidak jelas pembuangannya karena proses apa. Human waste tidak mungkin hanya terbuang karena suatu proses produksi.
  • Sampah adalah semua zat benda yang timbul dari perbuatan manusiayang dibuang karena tidak digunakan atau diinginkan oleh pemiliknya (Saruji, 1985)

Pengertian Limbah Padat Menurut Berbagai Sumber

Menurut UU nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, limbah tersebut didefinisikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan proses alam yang berbentuk padat.

Berdasarkan SNI 19-2454-1991 yang telah diperbarui dalam SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan, diartikan sesuatu yang bersifat padat terdiri atas bahan organik dan bahan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan.

Jika didasarkan pada istilah Lingkungan untuk Manajemen, ecolink 1996, limbah padat merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

Pengelolaan Limbah Padat

Menurut sumber-sumber di atas, limbah merupakan pembuangan organic dan anorganik yang dapat membahayakan lingkungan, sehingga diperlukan pengelolaan dan pengolahan yang baik.

Pembuangan ini dihasilkan dari berbagai jenis kegiatan, misalnya proses produksi di pemukiman, perkantoran, industri, sekolah, pasar, dan berbagai vasilitas umum lainnya.

Pengelolaan limbah adalah rangkaian kegiatan yang mencakup penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan limbah, dan pembuangan akhir atau penimbunan basil pembuangan tersebut.

Terdapat banyak sekali cara-cara pengolahan limbah tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Mengolah Limbah Padat dengan Penimbunan Terbuka

Ini adalah cara pengolahan limbah yang paling tradisional. Namun, hanya bisa diterapkan apabila limbah tersebut yang dimiliki termasuk limbah organik.

Sebab, cara ini hanya mengandalkan mikroorganisme, dan mikroorganisme tidak bisa menguraikan limbah anorganik.

2. Sanitary Landfill

Ini adalah cara yang dapat menghasilkan gas metana (pengganti listrik). Cara pengolahan limbah dengan sanitary landfill adalah menyediakan sebuah lubang yang diberi lapisan tanah liat dan plastik.

Kemudian, pengolahan dengan cara ini dapat menghasilkan gas metana. Gas metana tersebut bisa digunakan untuk menggantikan listrik.

3. Membuat Limbah Padat Jadi Kompos Padat

Seperti yang telah disinggung di atas, limbah padat organik bisa diuraikan oleh mikroorganisme. Setelah busuk, limbah yang terurai dapat dijadikan pupuk kompos. Kompos tersebutlah yang disebut kompos padat.

4.Melakukan Daur Ulang

Limbah anorganik sudah pasti tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme. Selain itu, limbah-limbah yang tidak terurai tentu terus berkurang kualitas kelayakannya.

Maka, untuk menyikapi hal ini, proses daur ulang sangat baik untuk dilakukan. Dengan demikian, benda-benda yang sebelumnya tak layak pakai, menjadi barang baru lagi yang layak pakai.

Jenis-Jenis Limbah Padat

Berdasarkan komposisinya, jenis limbah tersebut dibagi menjadi dua, yaitu limbah basah dan limbah kering.

Berikut kami paparkan yang termasuk limbah basah dan kering.

1. Limbah Basah

Limbah basah adalah limbah oganik dan anorganik yang mudah terurai oleh mikroorganisme. Limbah-limbah ini akan terurai apabila dibiarkan basah dan berada pada temperatur sekitar 200-300C.

Limbah-limbah basah yang sudah diuraikan biasanya dapat digunakan sebagai pupuk kompos. Contoh limbah basah antara lain sisa makanan, sayuran, kulit buah lunak, dan daun.

2. Limbah Kering

Limbah padat kering berkebalikan dengan yang basah, tidak sempat terurai oleh mikroorganisme.

Limbah-limbah kering ini tidak bisa dipaksa mengalami pembusukan untuk diambil manfaatnya setelah busuk, seperti  halnya yang terjadi pada limbah basah.

Namun demikian, ada proses daur ulang yang menjadikannya bermanfaat bagi pembuatan produk lain. Adapun contoh limbah kering yaitu kertas, plastik, wadah pembungkus makanan atau minuman kaleng, kayu, logam dan gelas atau kaca.

Kesimpulannya, limbah padat adalah salah satu dari banyaknya limbah yang dihasilkan dari proses produksi. Limbah terbagi menjadi dua, yaitu limbah basah dan limbah kering.

Pengolahan limbah tersebut dapat dilakukan dengan cara-cara yang telah direkomendasikan di atas, misalnya penimbunan terbuka, sanitary landfill, pembuatan kompos padat, atau proses daur ulang.

Langkah pengolahan limbah diukur berdasarkan sifat bahan-bahan (organik/anorganik) dan tingkat kekeringannya (basah/kering).

Informasi di atas telah menjelaskan pengertian limbah padat, perbedaan limbah dengan sampah, jenis limbah tersebut, dan cara-cara pengolahannya.

Semoga bermanfaat, semoga menambah wawasan teman-teman semua.

Salam literasi-fataya.media

asuransi syariah, life insurance, car insurance, student insurance

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*