Fayata.co.id-BlackRock, perusahaan manajemen aset terkemuka di dunia, telah mengumumkan rencana pemangkasan sekitar 600 karyawan atau sekitar 3% dari total tenaga kerjanya.
Pemangkasan ini diumumkan dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi perusahaan dan menghadapi dinamika industri yang menantang.
Menurut sumber yang dilansir dari Bloomberg pada Rabu (10/1/2024), jumlah karyawan BlackRock pada akhir Desember 2022 mencapai sekitar 19.800 orang, data ini merupakan pembaruan terakhir sejak dua tahun lalu.
Keputusan ini muncul di tengah-tengah kinerja saham perusahaan yang mengalami kenaikan sekitar 5% selama 12 bulan terakhir, namun masih jauh di bawah pertumbuhan indeks S&P500 yang mencapai sekitar 22%.
Chief Executive BlackRock, Larry Fink, telah memberikan isyarat pada Oktober 2023 bahwa perusahaan sedang mencari target akuisisi untuk meningkatkan pertumbuhannya.
Meskipun demikian, jumlah aset yang dikelola oleh perusahaan mencatat penurunan dari USD9,4 triliun pada triwulan sebelumnya menjadi USD9,1 triliun pada kuartal III-2023.
“Untuk pertama kalinya dalam hampir dua dekade, klien mendapatkan keuntungan nyata dalam bentuk tunai dan dapat menunggu kepastian pasar sebelum mengambil risiko kembali,” kata Fink dalam pernyataannya pada saat itu.
“Dinamika ini membebani industri dan arus kuartal ketiga BlackRock,” tambahnya.
BlackRock diperkirakan akan mengumumkan hasil kuartal keempatnya pada Jumat mendatang. Pada perdagangan Selasa, saham perusahaan mengalami penurunan sebesar 0,5%, mencerminkan respons pasar terhadap pengumuman ini. Perusahaan berusaha untuk menavigasi tantangan pasar sambil terus memperkuat posisi dan kinerja keuangannya.