Fataya.co.id-PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencatat laba bersih sebesar USD1,64 miliar atau Rp25,80 triliun di tahun 2023, mengalami penurunan signifikan sebesar 34,16% dari tahun sebelumnya.
Selain itu, pendapatan perseroan juga turun 19,56% menjadi USD6,51 miliar atau Rp102,44 triliun. Rinciannya, penjualan batu bara mencapai USD6,31 miliar, segmen jasa pertambangan USD104,93 juta, dan pendapatan lainnya USD61,42 juta.
Presiden Direktur ADRO, Garibaldi Thohir, menyatakan kebahagiaannya atas pencapaian yang melampaui target tahun 2023. Volume penjualan mencapai 65-67 juta ton, sementara produksi ADRO mencapai 65,88 juta ton.
Meskipun demikian, beban pokok penjualan ADRO naik 15% menjadi USD3,98 miliar, terutama karena kenaikan biaya royalti kepada pemerintah yang dibayarkan PT Adaro Indonesia (AI).
Sumber:@idx_channel