Fataya.co.id – Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sudjatmiko, menyoroti rencana pasangan Prabowo-Gibran dalam memprioritaskan pembangunan pertahanan siber guna menjaga keamanan data dan informasi krusial pemerintah.
Dalam komentarnya di akun Instagram beritasatu, Budiman mengungkapkan bahwa langkah tersebut diperlukan mengingat sistem teknologi pertahanan siber di Indonesia masih belum sepenuhnya mandiri dan terbuka terhadap potensi serangan siber dari negara asing.
“Ini langkah penting dan antisipatif untuk merespon serangan dan kejahatan siber serta menjaga stabilitas nasional. Dalam konsep Prabowo-Gibran disebut sebagai DDNA (Device, Data, Network, dan Aplikasi) dan harus dimulai untuk mandiri,” ujar Budiman.
Menurut Budiman, fokus pada DDNA merupakan strategi yang diperlukan guna melindungi aspek-aspek kunci dalam ranah teknologi informasi, yang melibatkan perangkat (Device), data, jaringan (Network), dan aplikasi.
Ia menekankan bahwa upaya mandiri dalam bidang pertahanan siber menjadi krusial untuk menghadapi potensi serangan dan menjaga stabilitas nasional.
Pernyataan tersebut mencerminkan kesadaran akan rentannya Indonesia terhadap serangan siber, dan Budiman Sudjatmiko meyakinkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran memiliki visi kuat untuk membangun fondasi pertahanan siber yang kokoh.
Dengan fokus pada konsep DDNA, diharapkan Indonesia dapat memperkuat ketahanannya terhadap ancaman siber dari berbagai pihak.
Langkah ini dinilai sebagai upaya proaktif dalam mengatasi tantangan di era digital, di mana keamanan data dan informasi menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas dan kedaulatan suatu negara.
Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, pembangunan pertahanan siber mandiri menjadi suatu keharusan, dan pasangan Prabowo-Gibran diyakini siap menjalankan peran penting dalam mewujudkannya.
Sumber: @beritasatu