Fataya.co.id – Ketegangan politik di Filipina semakin meruncing setelah Wali Kota Davao, Sebastian Duterte, putra eks pemimpin Rodrigo Duterte, mengeluarkan kritik tajam terhadap Presiden Ferdinand Marcos Jr. Duterte menuduh Marcos Jr sebagai sosok yang pemalas dan jahat, serta meminta pemimpin tersebut untuk mengundurkan diri.
Dilansir dari Reuters pada Senin (29/1), Sebastian Duterte, yang juga saudara laki-laki dari Sara Duterte yang menjabat sebagai wakil presiden dan menteri pendidikan, mengecam keras kebijakan dan tindakan yang diambil oleh Presiden Marcos Jr. Pernyataan kritis ini menciptakan ketegangan lebih lanjut di antara keluarga Duterte dan pemerintahan saat ini.
Pada pemilihan umum tahun 2022, keluarga Duterte dan Bongbong bersekutu untuk meraih kemenangan, namun, aliansi tersebut tampaknya merenggang setelah pemilihan. Keluarga Duterte menilai bahwa Bongbong menyimpang dari arah kebijakan pendahulunya, termasuk dalam hal kebijakan luar negeri dan penanganan isu-isu domestik, seperti upaya rekonsiliasi dengan pemberontak komunis.
Bongbong, yang telah mempererat hubungan dengan Amerika Serikat (AS), mendapat kritik keras dari keluarga Duterte yang memiliki kedekatan dengan China. Selain itu, ia dituduh menghentikan kebijakan anti-narkotika yang diterapkan oleh pendahulunya.
“Kamu malas dan kurang belas kasih. Itu sebabnya kami marah,” tegas Sebastian dalam pernyataannya. Ketegangan politik ini menjadi sorotan utama di kancah politik Filipina, menciptakan spekulasi dan pertanyaan mengenai arah kebijakan yang akan diambil oleh pemerintahan dalam menghadapi dinamika internal yang semakin kompleks.
Sumber: @idx_channel
