Krisis Narkoba: Presiden Ekuador Proklamasikan Perang dan Keadaan Darurat

Diposting pada

Fataya.co.id – Krisis keamanan sedang melanda Ekuador setelah lebih dari 130 sipir penjara dan staf lainnya disandera oleh geng narkoba, yang diumumkan oleh Presiden Ekuador, Daniel Noboa. Insiden ini terjadi di tengah peningkatan dramatis kekerasan, termasuk pengambilalihan siaran langsung TV oleh orang-orang bersenjata dan serangkaian ledakan di berbagai kota.

“Kami sedang berperang dan kami tidak bisa menyerah dalam menghadapi kelompok teroris ini,” kata Noboa kepada stasiun radio Canela Radio pada Rabu (10/1), seperti dikutip dari Reuters. Presiden Ekuador memperkirakan bahwa ada sekitar 20.000 anggota geng kriminal aktif di negaranya.

Sehari sebelumnya, Noboa menyebut 22 geng sebagai organisasi teroris dan menjadikan mereka target resmi militer. Penyanderaan dimulai pada Senin dini hari setelah pemimpin geng Los Choneros, Adolfo Macias, berhasil melarikan diri dari penjara pada akhir pekan.

BACA JUGA :   Hal yang Dilakukan Saat Mendampingi Orang Sakaratul Maut

Ketegangan semakin meningkat ketika serangkaian ledakan terjadi di seluruh negeri, diikuti dengan pengambilalihan stasiun televisi TC oleh orang-orang bersenjata yang mengenakan balaclava saat siaran langsung. Akibatnya, Presiden Noboa mengumumkan keadaan darurat selama 60 hari dan memperkuat langkah-langkah keamanan untuk menanggapi situasi krisis ini.

Kondisi darurat diberlakukan sebagai respons terhadap tantangan serius yang dihadapi oleh negara ini, sementara pasukan keamanan dikerahkan untuk mengatasi krisis dan mengamankan kembali keamanan nasional.

Sumber: @cnbcindonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *