Fataya.co.id – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Syam Arjayanti, mengungkapkan bahwa stok beras di pasar menipis karena tingginya kebutuhan untuk mencukupi kuota bansos, yang mengakibatkan kenaikan harga.
Menurut Syam, selain kebutuhan bansos, faktor lain yang menyebabkan kelangkaan adalah belum memasuki musim panen.
Hal ini diperkuat oleh distributor beras, Aditya Syafii, yang mengatakan bahwa kelangkaan ini telah terjadi sejak September 2022.
Meskipun stok di masyarakat bertambah dengan adanya bansos, stok di distributor menurun.
Akibatnya, harga beras telah naik signifikan dalam dua bulan terakhir, mencapai Rp 1.400 untuk beras medium.
Kondisi ini menunjukkan dampak nyata dari tingginya kebutuhan bansos terhadap ketersediaan dan harga beras di DIY.
Hal tersebut memperlihatkan perlunya langkah-langkah untuk mengelola distribusi beras secara lebih efisien demi memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sumber: @undercover.id