Fataya.co.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon mengumumkan penggunaan sari kunyit sebagai alternatif pengganti tinta biru pada Pemilu 2024, yang akan berlangsung pada 14 Februari mendatang.
Keputusan ini diambil sebagai bentuk kearifan lokal dan respek terhadap pandangan masyarakat di wilayah Kampung Benda Kerep, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Komentar dari akun Instagram pribadi ctd.insider menyatakan, “Penggunaan sari kunyit sebagai tanda mencoblos sudah dilakukan sejak Pemilu sebelumnya di Kota Cirebon. Ini merupakan bagian dari tradisi setempat yang telah ada sejak tahun 2004.”
Ketua KPU Kota Cirebon, Mardeko, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil untuk mengakomodasi kekhawatiran sebagian masyarakat yang berpendapat bahwa penggunaan tinta biru dapat membatalkan sahnya wudhu ketika hendak melaksanakan salat.
“Penggunaan kunyit di wilayah Benda Kerep ini sudah berlangsung sejak Pemilu sebelumnya, dan kami ingin terus menghormati keberagaman dan pandangan masyarakat di sini,” ujarnya.
Meskipun demikian, KPU tetap berkomitmen untuk berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Bawaslu dan partai politik peserta Pemilu.
Mardeko menyatakan, “Kami akan mengundang partai politik dan Bawaslu untuk mencapai kesepakatan bersama. Wilayah Benda Kerep akan menggunakan kunyit sebagai tanda mencoblos, tetapi KPU akan tetap menyediakan tinta biru. Jadi, masyarakat tetap dapat memilih sesuai pilihannya.”
Keputusan ini mencerminkan upaya KPU untuk menjaga keberagaman budaya dan kearifan lokal dalam pelaksanaan Pemilu, sekaligus menunjukkan keterbukaan dalam berdialog dengan semua pihak terkait.
Sumber: @ctd.insider
