Fataya.co.id – Kontroversi mewarnai penangkapan artis Saipul Jamil yang dilakukan oleh polisi, setelah salah satu anggota yang terlibat dalam operasi tersebut dibebastugaskan.
Polisi tersebut diduga melanggar standar operasional prosedur (SOP) penangkapan, sehingga saat ini sedang menjalani pemeriksaan oleh Propam Polres Metro Jakarta Barat.
Dalam keterangan pers yang dirilis oleh Polres Metro Jakbar pada Rabu (10/1), disebutkan, “Mengingat tindakan pengejaran dan penangkapan pelaku narkoba tersebut diduga ada prosedur penanganan yang dilanggar oleh anggota.”
Meskipun demikian, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M Syahduddi, menyatakan apresiasi terhadap upaya anggota Unit Polsek Tambora dalam memberantas narkoba.
Namun, pihaknya menegaskan kesiapannya memberikan hukuman kepada anggota yang terbukti melanggar SOP.
Penangkapan Saipul Jamil dan asistennya terjadi pada 5 Januari 2024, di jalur busway kawasan Jelambar, Jakarta Barat.
Kapolres Metro Jakarta Barat menjelaskan bahwa ada oknum yang turut serta dalam aksi penyergapan, namun bukan merupakan anggota Polsek Tambora.
“Kami sudah melihat tayangan video, yang mengetuk kaca, yang memukul tersangka S ini, dan yang memaki-maki dengan bahasa kasar setelah dikroscek itu bukan anggota kami,” tambahnya.
Pihak kepolisian juga memberikan klarifikasi bahwa tidak ada suara letupan tembakan yang terjadi selama penyergapan.
Meski begitu, Saipul Jamil dalam pernyataannya di podcast Deddy Corbuzier mengaku bahwa dirinya ditodong pistol, diseret-seret di jalanan tanpa penjelasan yang jelas dari pihak polisi.
Kontroversi ini semakin memperumit kasus penangkapan Saipul Jamil, sementara publik menantikan hasil pemeriksaan Propam terhadap anggota polisi yang terlibat serta perkembangan lebih lanjut dari pihak berwenang terkait insiden ini.
Sumber:@ctd.insider
