Kisah Pohon Kurma Menangis di Hadapan Rasulullah SAW

Diposting pada

fataya.co.id – Pada zaman ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup, pengajaran Islam tidak hanya menggunakan penuturan langsung dari Rasulullah SAW. Pada waktu itu, Islam juga dapat tersebar luas dengan menggunakan pengajaran melalui kisah-kisah ajaib yang berhubungan dengan syiar Islam. Salah satu kisah menarik yang bisa kita gunakan untuk belajar agama Islam adalah kisah pohon kurma yang menangis di hadapan Rasulullah SAW. Kisah pohon kurma tersebut adalah salah satu cerita yang penuh makna dalam sejarah Islam. Kisah ini menyoroti kepedulian dan kelembutan Rasulullah SAW terhadap makhluk hidup, bahkan yang tidak memiliki bentuk manusia. Mari, kita telaah dan renungi lebih dalam kisah ini.

Table of Contents

Kisah Pohon Kurma Menangis di Hadapan Rasulullah

Kisah ini berawal pada suatu pagi, ketika Rasulullah SAW bersama para sahabatnya sedang berada di Masjid Nabawi di Madinah. Rasulullah SAW seringkali memberikan pengajaran dan nasihat di masjid tersebut, yang juga dihadiri oleh para sahabat yang setia. Suasana hati Rasulullah selalu tercermin dari ketenangan dan kelembutan dan beliau senantiasa memberikan perhatian kepada segala yang ada di sekitarnya, termasuk juga alam.

Suatu ketika, Rasulullah SAW melihat sebatang pohon kurma yang biasanya beliau gunakan sebagai tempat bersandar. Namun, pada hari itu, pohon kurma tersebut tidak seperti biasanya. Rasulullah SAW merasakan kehampaan dan kekosongan dari pohon kurma tersebut. Beliau mendekati pohon kurma itu, seolah-olah bisa merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Rasulullah SAW, dengan penuh kasih sayang, duduk di dekat pohon kurma tersebut. Beliau bersabda, “Wahai pohon kurma, jika engkau mencintai Rasulullah SAW dan merindukannya, maka biarkanlah kami berbicara bersama.” Beliau menunjukkan rasa empati dan perhatian yang mendalam terhadap ciptaan Allah SWT, bahkan yang tidak memiliki nyawa ruh dan bentuk manusia sekalipun.

BACA JUGA :   Rapat Pleno Kamar Tahun 2023: Mahkamah Agung Rumuskan Lima Kamar Perkara

Saat Rasulullah SAW mulai berbicara, para sahabat yang hadir dengan penuh perhatian mendengarkan. Rasulullah SAW menceritakan berbagai peristiwa dan wahyu yang beliau terima dari Allah SWT. Beliau juga memberikan pelajaran tentang kehidupan, akhlak, dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Pohon kurma yang sebelumnya tampak kering dan mati mulai merespon kehadiran Rasulullah SAW dengan cara yang luar biasa.

Ketika Rasulullah SAW menyentuh batang pohon kurma itu dengan tangan lembutnya, tiba-tiba terdapat mata air dari pohon kurma itu yang mulai mengalir seperti air mata. Para sahabat yang melihat kejadian ini terkejut dan bingung. Rasulullah SAW, dengan suara lembut, bersabda, “Pohon ini merindukan dzikir kepada Allah SWT dan bimbingan yang engkau berikan, wahai Rasulullah SAW.”

Para sahabat yang melihat ajaibnya kejadian tersebut merasa terharu dan kagum pada kelembutan Rasulullah SAW terhadap alam. Beliau pun memberikan nasihat kepada para sahabat dan umat Islam untuk menjaga dan menghormati alam serta makhluk hidup di dalamnya. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa segala sesuatu di alam ini memiliki peranannya masing-masing dan kepedulian terhadap alam adalah bagian dari ketaqwaan kepada Allah SWT.

Penutup

Kisah pohon kurma yang menangis di hadapan Rasulullah SAW tersebut mengandung pelajaran mendalam tentang kelembutan, empati, dan ketaqwaan. Rasulullah SAW memberikan contoh bagaimana seorang pemimpin sejati harus peduli terhadap alam dan makhluk hidup di dalamnya. Kejadian ini tidak hanya menciptakan keajaiban, tetapi juga menyiratkan pesan tentang pentingnya merawat alam dan memberikan perhatian kepada makhluk hidup, bahkan yang tidak dapat berbicara seperti pohon kurma.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *