Fataya.co.id – Sebuah kejadian kontroversial terjadi di Puskesmas Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, yang melibatkan seorang wanita bernama Wa Uma (50).
Aksinya mencuat ke permukaan setelah video dirinya yang mengamuk di teras puskesmas viral di media sosial pada Senin (22/1/2024).
Wa Uma memberikan klarifikasi terkait tindakan kontroversialnya, mengungkapkan bahwa aksi mengamuknya adalah bentuk protes atas keterlambatan pembayaran gaji yang telah dijanjikan.
“Itu karena di janji-janji mau dikasih (gaji) bulan berapa, Karena belum dibayarkan jadi saya mengamuk. Ada beberapa staf lain, (tapi) tidak melakukan apapun,” ungkap Wa Uma pada sejumlah media.
Wa Uma menjelaskan bahwa sebelumnya, seorang staf puskesmas memberitahunya bahwa Kepala Puskesmas Lohia memanggilnya untuk bekerja bersih-bersih dengan imbalan gaji sebesar Rp 300.000.
Namun, setelah lima bulan bekerja, gajinya belum juga dibayarkan.
“Saya pernah tanyakan juga bagaimana gajiku ini, mereka bilang tidak tahu juga. Saya langsung mengamuk,” ujar Wa Uma, mengekspresikan kekecewaannya terhadap ketidaktransparanan terkait gaji yang dijanjikan.
Aksi protes Wa Uma membuahkan hasil, karena keesokan harinya, Puskesmas Lohia langsung membayarkan gajinya yang tertunggak selama lima bulan.
“Gajiku sudah dibayarkan pada hari Jumat (19/1/2024), sebesar Rp 1,5 juta. Saya disuruhkan lagi (kerja di Puskesmas) tapi tidak tahu,” ungkap Wa Uma.
Kejadian ini menyoroti masalah administrasi dan transparansi dalam pengelolaan gaji di sektor kesehatan.
Sejumlah pihak mengecam tindakan Puskesmas Lohia yang dinilai kurang profesional dalam menangani kewajiban pembayaran gaji kepada para pekerja.
Pihak berwenang diminta untuk melakukan investigasi lebih lanjut guna mencegah terulangnya kejadian serupa di tempat kerja lainnya.
Sumber: @undercover.id