Iblis sendiri merupakan makhluk Allah yang diciptakan dari gumpalan api. Iblis juga termasuk makhluk alam gaib yang tidak dapat dideteksi oleh panca indra manusia. dan ia juga suka menggangu dan menggoda umat islam agar mengingkari janjinya kepada allah swt.
Saat itu cuaca sangat cerah. kota ini memang tidak pernah ditimpa hujan. pepohonan pun sering kali tidak cukup untuk tubuh bersembunyi dari sengatan sinar matahari. Dalam cuaca dan kondisi seperti itu, sepertinya banyak orang yang memilih untuk berdiam diri saja di dalam ruangan, daripada berkeliaran di luar.
Hal itu tidak dapat mengurungkan langkah nabi untuk pergi berdiam diri di dalam masjid. Bagi Rasulullah, tidak ada tempat yang membuatnya nyaman selain di masjid. Beginya masjid sudah seperti rumahnya sendiri. Bagaimana tidak, untuk banyak keperluan hidup, ia melakukan dan memulai apapun dari Masjid. Bahkan saat nabi membina dan merancang semua agenda-agendanya di dalam masjid bersama para sahabat-sahabatnya.
Suatu hari, ketika Rasulullah hendak melangkah untuk memasuki masjid, alangkah terkejutnya beliau. Melihat sesosok tubuh membayang dan akhirnya semakin jelas di samping pintu masjid, Ternyata ia adalah iblis yang di laknatullah.
Saat Rasulullah melongokkan kepalanya ke dalam masjid, beliau melihat terdapat dua orang di sana, satu sedang melaksanakan sholat dan satunya lagi tampak tengah tertidur pulas di dekat pintu. Iblis itu pun tampak bimbang dan ragu antara masuk ke dalam masjid atau tidak.
“Wahai Iblis, apa yang kau lakukan di sini?” tanya Rasulullah kepada iblis. Iblis pun menjawab, “Aku hendak ingin pergi masuk ke dalam masjid dan menganggu shalatnya orang itu. Tetapi aku merasa sangat takut terhadap orang yang sedang tertidur pulas itu,” sambil menunjuk orang yang sedang tidur itu.
Rasulullah mengerinyitkan keningnya tanda semakin keheranan dengan penunturan iblis. Lantas, Beliau bertanya lagi, “Wahai iblis, mengapa engkau bisa sangat takut terhadap orang yang sedang tidur itu dan bukannya tidak takut kepada orang yang tengah melakukan shalat dan bermunajat kepada Allah swt?”
Iblis yang tidak dapat menyembunyikan rahasianya di hadapan Rasulullah pun menjelaskan apa alasanya dengan jujur, “Ya Rasulullah, lihatlah orang yang sedang shalat itu, ia adalah orang yang bodoh, ia tidak tahu syarat dan hukumnya shalat, tuma’ninah, dan ia tidak bisa shalat dengan khusyuk, Sedangkan orang yang sedang tidur itu adalah orang yang alim, maka jika aku merusak shalatnya orang bodoh itu, aku khawatir, kalau dia akan membangunkan orang yang sedang tidur itu kemudian mengajari dan membenarkan shalatnya orang yang bodoh tadi,” jelas Iblis dengan sedikit ketakutan.
Rasulullah mengangguk-anggukan kepalanya tanda ia paham dengan penjelasan iblis. Seketika itu beliau semakin sadar dan berfikir bahwa ilmu adalah senjata dan modal bagi umatnya untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan dunia dan akhirat.
Rasulullah pun teringat akan firman dari Allah SWT, yang mengatkan:
أنه عندما أمر النبي سليمان باختيار الهدية التي يحبها ، سواء كانت ثروة أو عرشًا أو علمًا ، فضل النبي سليمان المعرفة بالفعل.
“ketika Nabi Sulaiman as di perintahkan untuk memilih karunia yang disukainya, apakah harta, tahta, atau ilmu, Nabi Sulaiman as justru lebih memilih ilmu.”
Karena Jika Nabi Sulaiman memilih harta, belum tentu tahta dan ilmu dapat didapatkannya, dan Jika ia memilih tahta, maka harta dan ilmu juga belum tentu dapat di raihnya. Namun, dengan memilih ilmu, akhirnya harta dan tahta dapat dimilikinya, hal ini karena kecerdasaan nabi sulaiman.
Demikian sedikit alasan mengapa iblis ketakukan saat melihat orang tidur.
Wassalammualaikum wr wb.