Table of Contents
Keutamaan Puasa dalam Islam yang Perlu Kamu Ketahui
Keutamaan puasa sangat banyak. Puncak dari keutamaan puasa adalah ridho Allah.
Puasa merupakan ibadah yang sangat mulia disisi Allah. Ibadah puasa berbeda dengan ibadah-ibadah yang lain.
Contoh nih, jika seseorang melakukan sesuatu. Misalkan, shalat. Maka saat dia mengerjakan shalat, dia membaca beberapa bacaan, melakukan gerakan.
Misalnya lagi, saat kamu membaca Al Quran. Membaca Al Quran adalah ibadah. Orang yang membaca Al Qur’an biasanya memegang Al Qur’an . Dia menggerakkan lidahnya untuk membaca dan melantunkan ayat ayat dalam Al Quran.
Sedangkan orang yang puasa, dia tidak melakukan aktivitas apapun layaknya orang yang sholat dan baca Quran tadi. Orang yang puasa, dia sedang menahan diri. Menahan diri dari lapar dan dahaga. Menahan diri dari hawa nafsu dan syahwatnya.
Maka satu-satunya ibadah yang tahu hanya Allah dan dia, hanyalah puasa.
Benar saja, firman Allah dalam sebuah hadist qudsi:
« كل عمل ابن آدم له إلا الصوم فإنه لي وأنا أجزي به » رواه الإمام البخاري في صحيحه ج2 ص226 من حديث أبي هريرة رضي الله عنه
Artinya “Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa, sebab ia hanyalah untukku dan Akulah yang akan memberikan ganjaran padanya secara langsung ” (HR Bukhari dalam Shahihnya: 7/226 dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu’anhu).
Disinilah beda antara puasa dengan ibadah yang lain. Puasa tidak bisa di nilai dari luar dan tampilan saja. tetapi hanya bisa dilihat dari hati dan yang bisa melihatnya hanya Allah semata.
Bisa saja seseorang bilang dia sedang puasa tapi saat sendiri di rumah, dia minum seteguk air. Batallah puasanya.
Boleh saja dia bilang lagi puasa tapi saat dalam kamar mandi, dia minum air walau hanya setetes karena haus. Secara otomatis, puasanya batal.
Begitu agung derajat puasa, sampai sampai hanya Allah yang tahu pahalanya dan akan memberi penilaian atas ibadah puasa seseorang.
Rahasia dan Keutamaan Puasa dalam Islam
Mau tau, apa saja rahasia dan keutamaan puasa dalam Islam yang perlu kamu ketahui:
Puasa adalah perisai bagi hati manusia
Orang yang sedang berpuasa tidak hanya dituntut untuk menahan diri dari rasa lapar dan dahaga tetapi juga dituntut untuk menahan diri dari berkata-kata kotor, umpatan dan kesalahan yang lain.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam:
اَلصِّيَامُ جُنَّةٌ فَإِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ
Artinya “Puasa itu adalah perisai. Oleh karena itu, jika salah seorang di antara kalian berpuasa, maka janganlah dia berkata-kata kotor dan tidak juga berlaku bodoh. Jika ada orang yang memerangi atau mencacinya, maka hendaklah dia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa’ (sebanyak dua kali).
Maka tidak sempurna puasa seseorang yang hanya fokus menahan diri dari rasa lapar dan dahaga. Tetapi dia tetap mengumbar kata-kata kotor, mengumpat dan cacian kepada orang lain.
Puasa penghapus dosa dan kesalahan
Salah satu dari rahasia dan manfaat puasa adalah menghapuskan dosa dan kesalahan. Artinya orang yang rajin menjalankan puasa dengan sungguh-sungguh, ikhlas karena Allah Semata akan diampuni segala salah dan dosa dosanya.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiallahu anha berkata aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَجَارِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلاَةُ وَالصِّيَامُ وَالصَّدَقَةُ
Artinya “Kesalahan seseorang terhadap keluarga, harta dan tetangganya akan dihapuskan oleh shalat, puasa dan shadaqah.”
Puasa menjadi momentum untuk berubah dan berbenah
Puasa merupakan momentum terbaik untuk melakukan perubahan. Terutama untuk segera berhenti dari maksiat. Menjadi momentum dari salah menjadi soleh.
Banyak orang yang ada di kubangan maksiat mereka merasa ini adalah sesuatu yang salah tapi mereka sulit untuk berhenti sulit untuk meninggalkan kebiasaan melakukan dosa dan maksiat.
Tetapi saat seseorang melakukan puasa, maka serta-merta dia akan meninggalkan maksiat dan perbuatan dosa. Karena dia sadar bahwa puasa yang dia lakukan akan sia-sia jika dia tetap berbuat maksiat.
Ada banyak jalan untuk menuju Taqwa. Salah satu jalan terbaik untuk mencapai derajat Taqwa adalah dengan menjalankan puasa.
Terutama puasa puasa yang utama; mulai dari puasa Romadhon, puasa Syawal, puasa Rajab, puasa Arafah, puasa Asyura, puasa Dawud dan puasa pada ayyamul bidh.
Puasa adakalanya wajib adakalanya sunnah. Puasa wajib adalah puasa Ramadhan, puasa nadhar dan puasa qodho.
Puasa sunnah banyak sekali salah satu contohya adalah puasa di bulan rajab. Mau tau, keutamaan puasa di bulan Rajab? Yuk, simak artikel berikut ini Keutamaan puasa Bulan Rajab
Keutamaan puasa dalam Islam
Dalam bahasan berikut ini, penulis akan menjelaskan beberapa rahasia dan keutamaan menjalankan puasa puasa yang sangat utama dalam agama Islam:
Keutamaan puasa Rajab
Tahukah anda bahwa Rajab adalah bulan ke-7 dalam penanggalan Komariah/Hijriah. Di dalam bulan Rajab itu ada peristiwa luarbisa, yaitu Isra dan Mikraj Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Di mana Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam oleh Allah dimuliakan dengan perjalanan ke langit ke-7. Bahkan ke Sidratul muntaha dan mustawa untuk menerima perintah shalat lima waktu. Peristiwa bersejarah ini terjadi pada 27 rajab.
Bulan Rajab termasuk salah satu bulan haram. Bulan haram adalah bulan yang sangat diperhatikan di dalam agama Islam. Dalam agama Islam, ada empat bulan haram; Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan bulan Rajab.
Mungkin anda bertanya-tanya mengapa dalam agama Islam ada bulan haram?
Atau Mengapa bulan bulan ini disebut bulan haram?
Karena pada bulan bulan ini umat Islam dilarang untuk mengadakan peperangan. Hal ini sebagaimana firman Allah di dalam Al Quran:
إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًۭا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌۭ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةًۭ كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةًۭ ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. At-Taubah: 36)
Bagaimana hukum puasa Rajab?
Mungkin kamu tanya bagaimana hukum menjalankan puasa pada bulan Rajab?
Hukum menjalankan puasa bulan Rajab adalah sunnah. Ada berapa penjelasan hadits dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang menganjurkan untuk menjalankan puasa pada bulan haram; yaitu bulan Dzulqo’dah, bulan Dzulhijjah, Muharram dan bulan Rajab. Hadist inilah yang menjadi landasan atau Hujjah tentang keutamaan menjalankan puasa Rajab.
Mujibah al-Bahiliyah telah meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Berpuasalah pada bulan-bulan haram”
(Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Ada juga sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam An Nasa’i dan Imam Abu Daud. Dan hadits ini dishahihkan oleh Imam Ibnu khuzaimah.
Bahwasanya Usamah berkata pada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, “Wahai Rasulallah, saya tak melihat Rasul melakukan puasa (sunnah) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Sya’ban. Rasul menjawab: ‘Bulan Sya’ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan oleh kebanyakan orang.’”
Imam As Syaukani menjelaskan dalam kitab Nailul Authar dalam pembahasan puasa sunnah. Bahwasanya ungkapan nabi , “Bulan Sya’ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang dilupakan kebanyakan orang”
Ini menunjukkan secara tidak langsung bahwa bulan Rajab juga sangat disunnahkan untuk menjalankan puasa. Mengapa? Karena Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sudah memberi contoh nyata berpuasa pada bulan Sya’ban.
Imam Muslim menjelaskan dalam Kitab Shahih Muslim bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyampaikan bahwa puasa yang paling utama Setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan haram.
Hal ini sebagaimana sabda rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam:
“Puasa paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan-bulan Al-Muharram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab)”
Imam Al-Ghazali menjelaskan dalam Ihya’ Ulumuddin bahwa puasa sunnah lebih kuat jika dijalankan pada hari-hari yang utama (al-ayyam al-fadhilah).
Dan ternyata, hari-hari utama itu ada dalam tiap tahun, tiap bulan dan dalam tiap minggu. Dalam satu tahun ada bulan yang paling utama yaitu bulan Romadhon. Dalam siklus bulanan ada bulan yang utama yaitu bulan rajab. Dalam sebuan ada hari hari yang utama untuk puasa yaitu Ayyamul bidh.
Di dalam Kitab Kifayatul Akhyar dijelaskan bahwa bulan yang utama untuk menjalankan puasa setelah bulan Ramadan adalah bulan bulan haram yaitu; bulan Dzulqa’dah, bulan Dzulhijjah, bulan Rajab dan bulan Muharram.
Diantara Muharram ini yang paling utama untuk puasa adalah bulan Muharram. Kemudian dilanjutkan bulan syakban. Menurut imam Syekh Al Royani, bulan puasa yang utama setelah Bulan Muharram adalah bulan Rajab.
Al-imam An-Nawawi menjelaskan dalam Syarh Nawawi ‘ala Shahih Muslim bahwa Rasulullah Shalallahu Wassalam sangat suka memperbanyak puasa pada bulan haram. Dan bulan Rajab termasuk salah satu bulan haram.
Selama tidak ada larangan yang nyata untuk menjalankan puasa pada bulan Rajab maka tidak ada dalil, dasar dan pedoman untuk melarang seseorang menjalankan puasa dan ibadah-ibadah pada bulan Rajab.
Hadist keutamaan puasa bulan Rajab
Mungkin kamu bertanya-tanya apakah ada dalil yang Shahih yang menjelaskan tentang keutamaan puasa pada bulan Rajab?
Dalil hadits yang bisa penulis Sajikan ke hadapan Pembaca sekalian yang menjelaskan tentang keutamaan puasa pada bulan Rajab adalah sebagai berikut:
Hadist 1
Di dalam musnad Ahmad dijelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu salam ketika memasuki bulan Rajab selalu berdoa“Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) dan (juga) Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik)
Hadist 2
“Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari maka Laksana ia puasa selama satu bulan. Puasa 2 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka jahim. Barngsiapa puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu Surga dan barangsiapa berpuasa 10 hari maka digantikan dosa-dosanya dengan kebaikan kebaikan”
Hadist 3
Sesungguhnya dalam surga ada sebuah sungai yang dinamakan rajab. Airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa sehari saja pada bulan Rajab, dia akan di karuniai minum dari air sungai itu”
Inilah beberapa dalil dan penjelasan tentang keutamaan bulan rajab, menjalankan puasa pada bulan Rajab. Maka bagi kamu yang ingin puasa pada bulan rajab dan memperbanyak ibadah di dalamnya maka silahkan kerjakan. Jangan ragu. Karena amalan ini adalah amalan yang memiliki dasar yang kuat dan teladan nyata dari baginda nabi Muhammad Shallaluhu Alaihi Wasallam.
Keutamaan puasa Arafah
Puasa Arafah merupakan salah satu puasa sunnah dalam agama Islam. Di mana Puasa Arafah dijalankan pada bulan Dzulhijjah. Tepatnya pada tanggal 9 Dzjulhijah.
Puasa Arafah banyak dijalankan oleh kaum muslimin di seluruh penjuru dunia yang tidak sedang menjalankan ibadah haji.
Tentang keutamaan menjalankan puasa Arafah ini Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
Artinya “Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)
Al-imam An-Nawawi menjelaskan dalam Al Majmu Syarah Muhadzab Adapun hukum menjalankan puasa Arafah menurut imam Syafi’i dan ulama Syafi’iyah adalah sunnah bagi kaum muslimin yang tidak sedang wukuf di Arafah.
Sedangkan bagi kaum muslimin yang sedang menjalankan ibadah haji dan sedang berada di tanah Arafah maka mereka sunnah untuk tidak menjalankan puasa karena ada keterangan dalam sebuah hadits dari Ummu fadhl sebagai berikut:
عَنْ أُمِّ الْفَضْلِ بِنْتِ الْحَارِثِ أَنَّ نَاسًا تَمَارَوْا عِنْدَهَا يَوْمَ عَرَفَةَ فِي صَوْمِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ بَعْضُهُمْ هُوَ صَائِمٌ وَقَالَ بَعْضُهُمْ لَيْسَ بِصَائِمٍ فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ بِقَدَحِ لَبَنٍ وَهُوَ وَاقِفٌ عَلَى بَعِيرِهِ فَشَرِبَهُ
Artinya “Dari Ummul Fadhl binti Al Harits, bahwa orang-orang berbantahan di dekatnya pada hari Arafah tentang puasa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagian mereka mengatakan, ‘Beliau berpuasa.’
Sebagian lainnya mengatakan, ‘Beliau tidak berpuasa.’ Maka Ummul Fadhl mengirimkan semangkok susu kepada beliau, ketika beliau sedang berhenti di atas unta beliau, maka beliau meminumnya.” (HR. Bukhari no. 1988 dan Muslim no. 1123).
Adapun dosa yang diampuni sebab menjalankan puasa Arafah, Ulama’ berbeda pendapat. Ada Ulama’ yang menyatakan bahwa yang dimaksud adalah dosa kecil.
Al Imam An Nawawi mengatakan jika bukan dosa kecil yang diampuni, semoga dosa besar yang diringankan. Jika tidak, semoga ditinggikan derajatnya (Syarah Shahih Muslim 8 :5 1)
Berikut beberapa keutamaan menjalankan puasa Arafah:
Menjadi penebus Dosa 2 tahun
Orang yang menjalankan puasa Arafah, dosa-dosanya insya Allah akan diampuni oleh Allah. Insyaallah, dosa dosa kecil diampuni. Jika dosa kecil tidak diampuni, semoga dosa-dosa besar diperingan atau diangkat derajatnya oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Tentang keutamaan puasa arafah menghapus dosa, ini berdasarkan Sabda Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam ketika nabi ditanya tentang keutamaan puasa di hari Arafah.
Maka Baginda Nabi Muhammad bersabda “Ia menebus dosa setahun yang telah lalu dan dosa setahun yang akan datang (HR. Imam Muslim)
Amalan yang amat dicintai oleh Allah
Menjalankan puasa Arafah merupakan salah satu amalan yang sangat dicintai oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Hal ini sebagaimana sabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
Artinya “Tidak ada satu amal shalih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).
” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah. Hadits senada juga diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ahmad)
Hari dimana banyak Allah mengampuni hambanya
Hari Arafah merupakan hari dimana Allah banyak memberikan ampunan kepada hamba-hambanya.
Rasulullah Shalallahu Wassalam bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ
“Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka melebihi hari arafah” (HR. Muslim)
Dijauhkan dari siksa neraka
Orang yang menjalankan puasa Arafah oleh Allah akan dijauhkan dari siksa api neraka.
Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُوْمُ يَوْمًا فِي سَبِيْلِ اللَّهِ إِلاَّبَاعَدَ اللَّهُ بَذَلِكَ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِيْنَ خَرِيْفًا
Artinya “Tidaklah seorang hamba yang puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim” (Hadits Riwayat Bukhari 6/35, Muslim 1153 dari Abu Sa’id Al-Khudry, ini adalah lafadz Muslim. Sabda Rasulullah : “70 musim” yakni : perjalanan 70 tahun, demikian dikatakan dalam Fathul Bari 6/48)
Sunnah yang selalu dijalankan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam
Puasa Arafah merupakan salah satu puasa sunnah yang sering dan selalu dijalankan oleh Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Sebagaimana sabda nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam:
أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ
Artinya “Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah yaitu puasa asyura, puasa hari arafah, puasa tiga hari setiap bulan dan shalat dua rakaat sebelum subuh” (HR. An Nasa’i dan Ahmad)
Inilah beberapa keutamaan bagi seorang muslim yang menjalankan puasa Arafah. Semoga dengan beberapa penjelasan dan Dalil Hadist yang sangat jelas ini, bisa menjadi pedoman dan pegangan kita untuk menjalankan ibadah puasa Arafah.
Sehingga kita tidak ragu lagi untuk menjalankan puasa Arafah. Di mana proses ini dijalankan hanya 2 hari saja tetapi manfaat dan keutamaannya luar biasa.
Keutamaan Puasa Assyura
Puasa Asyura dilaksanakan pada bulan Muharram. Di mana Bulan Muharram termasuk salah satu dari bulan yang mulia (bulan Haram).
Puasa sunnah yang dijalankan pada bulan Muharram adalah puasa tasu’a dan puasa Asyura. Puasa tasu’a adalah puasa pada tanggal 9 bulan Muharram. Sedangkan puasa Asyura adalah puasa yang dijalankan pada tanggal 10 Muharram.
Keterangan dan penjelasan tentang keutamaan bulan Muharram terdapat dalam beberapa hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan imam Muslim.
Di mana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan di antaranya terdapat empat bulan yang dihormati: 3 bulan berturut-turut; DzulQo’dah, Zulhijah, Muharam dan Rajab Mudhar, yang terdapat di antara bulan Jumada Akhirah dan Syaban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bukan hanya itu, dalam riwayat Imam An Nasa’i dijelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melaksanakan puasa di bulan Muharram. Kemudian beliau menganjurkan kepada sahabatnya untuk berpuasa pada bulan Muharram.
Tentang keutamaan menjalankan puasa pada bulan Asyura in, di dijelaskan dalam sebuah hadist riwayat Abu Daud. Bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas,” (HR Muslim).
Dalam keterangan Imam Abu Daud, yang di riwayatkan dari Abu Qotadah Rodhiyallahu Anhu, bahwa Rasul pernah bersabda:
“Puasa di hari Asyura Sungguh saya mengharap kepada Allah agar bisa menggugurkan dosa setahun yang lalu”
Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Abdullah Ibnu Abbas radhiallahu Anhu berkata “Aku tidak pernah mendapati Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjadi puasa suatu hari karena begitu utamanya hari itu dibandingkan hari-hari yang lain kecuali hari itu adalah hari Asyura dan bulan ini yaitu bulan Romadhon”.
Sedangkan puasa tasu’a, sangat dianjurkan untuk dilaksanakan dan dijalankan pada tanggal 9 Muharram. Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam yang diriwayatkan oleh imam Muslim:
“Kalau saja aku hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tasu`a (pada 9 Muharram).” Tetapi Rasulullah SAW wafat sebelum Muharram tahun berikutnya tiba”.
Bacaan niat puasa Asyura dan puasa tasu’a
Faktor penting dalam ibadah puasa adalah niat. Maka, memahami niat sangat penting dalam ibadah puasa.
Berikut niat puasa As Syura:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Bacanya: Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT
Inilah niat puasa tasu’a:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Bacanya: Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ.
Artinya “Aku berniat puasa sunah Tasu`a esok hari karena Allah SWT”
Referensi: nu.or.id
Keutamaan Puasa Daud
Mungkin anda bertanya-tanya, apa yang dimaksud dengan puasa Daud?
Puasa Daud merupakan puasa yang dijalankan puasa sehari, sehati tidak. Artinya seseorang yang menjalankan puasa Daud ini, dia menjalankan 1 hari puasa penuh. Besoknya, ya tidak puasa. Dia boleh menjalankan aktifitas makan minum dan segala sesuatu yang membatalkan puasa.
Apa landasan menjalankan puasa Daud? Pedoman melaksanakan puasa Daud berdasarkan sebuah hadist. Di mana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam pernah bersabda:
“Maka berpuasalah engkau sehari dan berbuka sehari, inilah yang dinamakan Puasa Daud Alaihissalam. Dan ini adalah puasa yang paling afdhal. Lalu aku (Abdullah bin Amru ra berkata) “Sesungguhnya aku mampu untuk puasa lebih dari itu maka Nabi. “Berkata tidak ada puasa yang lebih afdhal dari itu.” (HR Bukhari)
Dari keterangan di atas, kamu jadi tahu bahwa puasa Daud merupakan puasa yang disyariatkan oleh Allah kepada Nabi Daud Alaihissalam dan diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk di amalkan oleh umat Islam.
Maka menjalankan puasa Daud hukumnya Sunnah bagi kita umat Islam karena mencontoh Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang juga pernah puasa Daud.
Beberapa manfaat dan keutamaan puasa Daud
Inilah beberapa keutamaan dan manfaat puasa Daud bagi siap saja yang menjalankannya:
Puasa yang paling di cintai Allah
Puasa daud adalah puada sunnah yang paling dicintai Allah.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّلاَةِ إِلَى اللَّهِ صَلاَةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَكَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
Artinya “Puasa yang paling dicintai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Dan sholat yang paling dicintai oleh Allah adalah sholat Nabi Daud. Ia tidur seperdua malam, bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya. Dan ia berpuasa satu hari lalu berbuka satu hari. (HR. Muslim dulu)
Puasa sunnah yang paling utama
Puasa Daud termasuk puasa yang paling utama Setelah puasa Ramadan. Hal ini sesuai keterangan dari Sabda Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ صِيَامُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
Artinya “Puasa yang paling utama adalah puasa Nabi Daud ‘alaihis salam. Beliau berpuasa sehari dan tidak berpuasa sehari”. (HR. An Nasa’i)
Puasa paling adil
Orang yang menjalankan puasa Daud adalah seorang yang adil. Di mana dia sehari puasa, sehari tidak berpuasa. Hari ini puasa, besok tidak. Begitu seterusnya. Hal ini sebagaimana apa yang dianjurkan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam kepada sahabat untuk puasa dengan puasa Daud. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
صُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمًا وَذَلِكَ صِيَامُ دَاوُدَ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – وَهُوَ أَعْدَلُ الصِّيَامِ . قَالَ قُلْتُ فَإِنِّى أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ. قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ
Artinya “Berpuasalah satu hari dan berbukalah satu hari. Dan itu adalah puasa yang paling adil. Itu puasanya Nabi Daud ‘alaihis salam.” Aku berkata, “Sesungguhnya aku mampu lebih baik dari itu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada yang lebih utama dari itu.” (HR. Muslim dan Abu Dawud).
Inilah sedikit penjelasan tentang keutamaan puasa Daud. Bila anda punya waktu yang longgar dan ingin menjalankan puasa Daud ini, silakan.
Rahasia dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Puasa ayyamul bidh adalah puasa sunnah yang dilaksanakan di pertengahan bulan. Puasa ini berdasarkan kalender Komariah.
Puasa yang dilaksanakan pada setiap tanggal 13, 14 dan 15 Hijriyah. Maka orang yang terbiasa menjalankan puasa ini akan puasa pada 3 hari tanggal ini.
Kecuali jika pada tanggal itu bertepatan dengan hari tasyrik. Maka haram untuk menjalankan puasa pada hari itu. Artinya kesunahan puasa pada Ayyamul Bidh terhapus karena hari Tasyrik.
Keutamaan puasa Ayyamul Bidh
Kesunahan puasa ayyamul bidh berdasarkan pada sebuah hadits dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam:
“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: [1] berpuasa tiga hari setiap bulannya, [2] mengerjakan shalat Dhuha, [3] mengerjakan shalat witir sebelum tidur. (HR. Bukhari No. 1178)
Dan sebuah hadist dari Ibnu Abbas Rodhiyallahu anhuma, dia berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam biasa berpuasa pada ayyamul bidh. Baik ketika bepergian maupun ketika tidak dalam perjalanan (HR. An Nasa’i)
Dari keterangan diatas maka ada beberapa keutamaan yang bisa kita ambil dari puasa ayyamul bidh ini:
Mengikuti sunnah nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
Puasa 3 hari setiap bulan setara dengan puasa sepanjang tahun.
Karena satu kebaikan dibalas 10 kebaikan. Hal ini sebagaimana keterangan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr Bin ash Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari No. 1979)
Mengistirahatkan lambung sebagai besar pencernaan berbagai macam makanan
Perut kita setiap hari diisi oleh makanan, minuman dan berbagai macam jenis makanna. Sehingga perut ini perlu untuk diistirahatkan. Agar bekerja dan berfungsi secara maksimal.
Ini beberapa keutamaan menjalankan puasa Ayyamul Bidh yang bisa penulis sajikan ke hadapan pembaca sekalian.
Keutamaan Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan merupakan puasa wajib bagi setiap muslim. Puasa ramadhan ini wajib dijalankan oleh setiap muslim. Baik laki-laki maupun perempuan. Kecuali bagi mereka yang sakit, ibu menyusui, pergi jauh, sudah tua renta.
Bagi orang-orang yang sehat, wajib menjalankan puasa Ramadhan sebulan penuh.
Kewajiban menjalankan puasa Ramadhan berdasarkan firman Allah subhanahu wa taala dalam Al Quran:
Artinya “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagi kalian puasa, sebagaimana diwajibkan puasa bagi orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)
Sebenarnya puasa bukanlah syariat yang baru. Puasa merupakan syariat dari nabi nabi sebelum Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Maka ibadah puasa Daud merupakan syariat puasa yang menyempurnakan syariat puasa Nabi Nabi sebelum Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Tujuan dari puasa Ramadhan adalah agar manusia mencapai derajat taqwa di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Keutamaan menjalankan puasa Ramadan
1# Puasa Ramadhan salah satu rukun Islam
Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang ke-3. Dimana Yang dimaksud dengan puasa disini adalah puasa wajib atau puasa fardhu.
Yaitu puasa wajib di bulan suci Ramadhan. Kesempurnaan Islam seseorang juga ditentukan oleh kualitas puasa Ramadhan ini.
Jika biasanya baik maka Insyaallah selamanya juga baik. Jika puasanya kacau, maka bangunan Islamnya juga kacau balau.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله ﷺ: بُنِيَ الإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَالْحَجِّ ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Artinya “Dari Abdullah bin Umar -semoga Allah meridhainya- ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: Islam dibangun di atas 5 syahadat Laa Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, membayar zakat, haji, puasa ramadhan.”
2# Pintu Surga dibuka, pintu neraka ditutup
Salah satu keutamaan bulan Romadhan adalah Allah menutup pintu-pintu neraka serapat rapatnya. Dan membuka pintu surga seluas-luasnya.
Artinya di bulan Ramadhan ini, Allah memberi kesempatan kepada orang yang beriman, kaum muslimin untuk berpuasa, beribadah,puasa, salat, sedekah. Menurut Al Qur’an dan lain sebagainya.
Agar manusia bisa memperoleh rezeki yang tinggi dan nanti oleh Allah akan dimasukkan ke dalam surga.
Makanya, puasa yang benar akan melahirkan karakter, kepribadian bagi seorang Muslim yang tangguh. Puasa yang benar akan membuat orang Berhenti melakukan maksiat. Berhenti ghibah dan membicarakan orang lain.
3# Ramadhan bulan diturunkannya Al Quran
Salah satu kemuliaan Ramadhan adalah Allah menurunkan Al Quran pada bulan Ramadhan ini. Bagaimanapun, Al-Quran merupakan petunjuk bagi umat manusia untuk menjalani hidup di muka bumi ini. Untuk mengenal Allah sebagai Tuhannya. Agar hidup bahagia dunia akhirat dan tidak tersesat selama-lamanya.
Hal ini sebagaimana firman Allah di dalam Al Quran:
“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185).
4# Bulan turunnya Lailatul Qadar
Allah menurunkan Malam yang sangat istimewa yang disebut dengan malam Lailatul Qadar. Malam ini dikenal sebagai malam 1000 Bulan.
Pada malam Lailatul Qadar ini,seorang hamba melaksanakan ibadah fardhu atau sunnah maka pahalanya setara dengan ibadah selama seribu bulan.
Sayang sekali datangnya malam Lailatul Qadar ini menjadi rahasia Allah. Tidak seorang pun yang tahu kapan datang.
Maka sangat dianjurkan sekali bagi kita untuk memperbanyak ibadah pada malam malam di bulan suci Ramadhan
5# Bulan penuh berkah
Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah. Bulan ini biasa disebut dengan Syahrul Mubarok. Di mana pada bagian ini amalan-amalan ibadah di lipat gandakan pahalanya di sisi Allah.
Hal ini sebagaimana sabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
“Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian..” (HR. Ahmad, An-Nasa’I dan Al-Baihaqi).
Demikian pembahasan yang bisa penulis uraikan di hadapan pembaca sekalian tentang Keutamaan puasa bagi kita umat Islam.
Apabila artikel ini bermanfaat, silahkan share di sosial media kamu. Semoga manfaatnya lebih banyak diterima oleh saudara kita yang lain.