Fataya.co.id – Konflik di Jalur Gaza tidak hanya meninggalkan bekas fisik, tetapi juga berdampak serius pada kesehatan mental para prajurit Israel.
Lebih dari 1,600 tentara Israel dilaporkan menunjukkan gejala reaksi stres akibat pertempuran, dengan 250 di antaranya ditarik dari tugas karena gangguan mental.
Sebuah laporan dari situs Kan mengungkapkan bahwa lebih dari 2.000 personel militer Israel yang berada di jalur darat Gaza saat itu mencari bantuan dari psikiater karena masalah mental dan psikologis.
Kasus-kasus ini juga melibatkan perawatan oleh petugas kesehatan mental, di mana prajurit yang terkena dampak emosional akibat invasi darat ke Gaza sedang menjalani perawatan intensif.
Media Israel juga melaporkan peningkatan kasus tindakan yang merugikan diri di kalangan tentara.
Tindakan ini termanifestasi dalam bentuk pembakaran diri atau tindakan yang merugikan diri lainnya.
Berita lokal secara berulang kali menyuarakan kasus prajurit yang melakukan tindakan merugikan diri ini, mencatat lonjakan permintaan pengobatan psikologis dan PTSD di antara warga Israel yang mencapai 100 ribu permintaan.
Kondisi ini menyoroti dampak serius konflik terhadap kesehatan mental masyarakat, khususnya di kalangan tentara yang terlibat langsung dalam pertempuran.
Dengan jumlah permintaan pengobatan yang signifikan, diperlukan upaya lebih lanjut untuk mendukung kesehatan mental para prajurit dan masyarakat secara keseluruhan di tengah situasi yang tegang dan penuh tekanan.
Sumber: @indo_psikologi
