Temukan langkah-langkah konkret Kementerian PUPR untuk mengurangi emisi karbon dan menjadikan bendungan sebagai sumber energi terbarukan.

Kementerian PUPR Mengoptimalkan Bendungan: Infrastruktur Hijau Menuju Zero Emission!

Diposting pada

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berkomitmen untuk mengurangi dampak emisi karbon gas rumah kaca (GRK) dengan mengutamakan prinsip lingkungan berkelanjutan.

Menteri PUPR, Basuki, mengungkapkan bahwa langkah-langkah konkrit telah diambil untuk memaksimalkan potensi infrastruktur demi mencapai tujuan ini.

Salah satu inisiatif yang diambil oleh Kementerian PUPR adalah memanfaatkan bendungan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Solar (PLTS) Terapung.

Dalam sebuah acara peluncuran buku berjudul ‘Dangerous Humans: Towards Zero eMissions?’ di The Dharmawangsa Hotel, Jakarta, pada Jumat (24/11), Menteri Basuki menyoroti upaya Kementerian PUPR dalam merespons perubahan iklim.

“Untuk mengatasi dampak perubahan iklim yang menyebabkan hujan yang lebih singkat tapi curahnya lebih besar, kami juga telah mereview semua desain dan operasi bendungan serta memasang dan mengatur pintu-pintu air untuk mengoptimalkan tampungan air di bendungan,” jelas Menteri Basuki.

BACA JUGA :   Revolution AI: Algoritma Stanford, Diagnosis Awal dan Terapi Lebih Tepat!

Dalam acara tersebut, Menteri Basuki memberikan apresiasi terhadap buku yang ditulis oleh Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono.

Menurutnya, buku tersebut memberikan wawasan yang luas dan mendalam tentang dampak emisi karbon GRK terhadap lingkungan, serta langkah-langkah menuju zero emission.

“Buku ini bisa menjadi referensi bagi Kementerian PUPR dalam pembangunan infrastruktur dengan emisi rendah, sesuai tagline pembangunan PUPR ke depan yaitu dengan memerhatikan kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan,” kata Menteri Basuki.

Dengan langkah-langkah proaktif ini, Kementerian PUPR berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim melalui pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Sumber: @KemenPUPR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *