Dalam sebuah tindakan luar biasa, Kejaksaan Rokan Hilir memperlihatkan keadilan sesungguhnya dalam penanganan kasus yang mengharukan. Seorang pria muda bernama Irfan, yang mencuri demi membeli susu untuk buah hatinya, kini mendapatkan restorative justice setelah berhasil mendapatkan maaf dari korban.
Kisah Irfan mencuri demi kebutuhan anaknya membuat hati para jaksa tergerak. Mereka tidak hanya berusaha untuk menyelesaikan kasus ini secara hukum, tetapi juga mengupayakan perdamaian di antara kedua belah pihak. Menyadari motivasi Irfan yang mencuri demi kebaikan anaknya, para jaksa terinspirasi untuk mencari solusi yang tidak hanya memenuhi keadilan, tetapi juga memberikan kehangatan bagi keluarga yang terlibat.
Dalam upaya untuk mendamaikan kedua pihak, jaksa memberikan restorative justice kepada Irfan. Ia tidak hanya dibebaskan dari tuntutan hukum, tetapi juga mendapatkan maaf secara langsung dari korban yang terkena dampak tindakannya. Keputusan ini mencerminkan langkah progresif dalam sistem peradilan, di mana kepentingan kemanusiaan dan keadilan sosial ditempatkan di depan.
Untuk memberikan dukungan lebih lanjut kepada keluarga Irfan, jaksa juga menyampaikan bingkisan berupa susu untuk persediaan si kecil selama beberapa waktu. Tindakan ini menciptakan ikatan emosional positif antara pihak yang terlibat, menunjukkan bahwa keadilan tidak selalu harus bersifat dingin dan formal, tetapi juga dapat menyentuh sisi kemanusiaan.
Keputusan Jaksa Rokan Hilir ini memberikan contoh bahwa keadilan sejati tidak hanya terletak pada penegakan hukum semata, tetapi juga dalam kemampuan untuk memahami dan meresapi kasus dengan kepekaan terhadap keadaan tertentu. Semoga tindakan ini menjadi teladan bagi daerah-daerah lain untuk menjalankan sistem peradilan yang lebih humanis dan menyentuh hati.
Sumber: @infonetizone
