Fataya.co.id – Dalam beberapa dekade terakhir, K-POP telah mengukir namanya dalam sejarah musik global, mendominasi tangga lagu di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
Fenomena ini menjadi saksi dari miliaran angka streaming musik, menandai kesuksesan genre musik yang masih tergolong muda ini.
Kesuksesan besar K-POP tak lepas dari peran Lee Soo-man, sosok yang dianggap sebagai cikal bakal popularitas genre ini.
Pada tahun 1989, setelah kembali dari Amerika, Lee Soo-man mendirikan agensi SM Entertainment, menjadi tempat lahirnya banyak musisi K-POP.
Perjalanan gemilang ini diikuti dengan munculnya agensi besar lain seperti YG Entertainment dan JYP Entertainment, yang semakin mengangkat genre K-POP ke puncak kesuksesan.
Namun, sorotan kini beralih ke kancah internasional, di mana BTS, salah satu boyband K-POP paling ternama, menjadi pionir dalam meraih nominasi Grammy Awards.
Sebagai ajang prestisius yang diberikan oleh National Academy of Recording Arts and Sciences di Amerika Serikat, Grammy Awards dianggap sebagai puncak penghargaan musik dunia.
Sayangnya, kekecewaan melanda fans BTS pada tahun 2024.
Meskipun sebelumnya menjadi pionir dengan mendapatkan nominasi, pada tahun ini BTS tidak masuk nominasi sama sekali.
Pertanyaan pun muncul: Mengapa Grammy Awards tampak enggan memberikan penghargaan kepada K-POP?
Dibalik kesuksesan dan kekecewaan ini, Grammy Awards 2024 ternyata memunculkan berbagai intrik dan drama.
Ajang penghargaan bergengsi ini tak hanya sekadar merayakan prestasi musisi, namun juga penuh dengan politik dan kisah menarik yang patut untuk dikulik.
Sumber : @brilionet
