Fataya.co.id – Presiden Joko Widodo, dalam Rapat Konsolidasi Nasional 2023 Dalam Rangka Kesiapan Pemilu 2024, menyatakan bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menjadi tantangan yang sangat kompleks.
Pemilu kali ini akan melibatkan pemilihan serentak, baik untuk presiden maupun anggota legislatif, dan mencakup 204.807.222 orang pemilih di 38 provinsi, 514 kabupaten dan kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa, serta melibatkan 18 partai politik nasional dan 6 partai lokal.
Presiden Jokowi menggarisbawahi kompleksitas Pemilu 2024 dengan menyebut, “Memang Pemilu 2024 sangat kompleks. Tidak bisa dibayangkan betapa sangat kompleks pemilu kita ini.”
Dalam konteks kesiapan penyelenggara Pemilu, Jokowi menegaskan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari pusat hingga daerah harus siap menjalankan pemilu yang jujur dan adil. Beliau mengingatkan bahwa kesalahan termasuk aspek teknisnya tidak boleh terjadi.
Jokowi menyatakan, “Tidak ada kata yang lain, KPU dari pusat sampai daerah harus siap, siap menjalankan pemilu yang jujur dan adil. Jangan sampai ada yang tercecer satu pun, tidak boleh ada yang salah termasuk aspek teknisnya. Hati-hati mengenai ini.
Hal-hal yang kecil harus kita perhatikan sebab keteledoran teknis bisa berimplikasi politis dan merembet ke mana-mana.”
Selain itu, Jokowi juga mengingatkan tentang netralitas Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan aparatur sipil negara (ASN) dalam Pemilu. Presiden menyatakan, “Tak ketinggalan, netralitas TNI/Polri dan aparatur sipil negara (ASN) juga harus dijaga dengan baik.”
Dengan kompleksitas dan skala Pemilu 2024 yang sangat besar, Presiden Jokowi menekankan perlunya kewaspadaan dan kesiapan dari semua pihak terkait, agar Pemilu dapat berlangsung secara transparan, jujur, dan adil sesuai dengan prinsip demokrasi yang dianut oleh Indonesia.
Sumber: @beritasatu