Presiden Joko Widodo menunjukkan dukungan kuatnya terhadap pendidikan anak-anak Papua dalam pertemuan yang berlangsung di Ballroom Padaido Swiss-Belhotel, Kabupaten Biak Numfor, Papua, pada hari Rabu kemarin.
Dalam interaksinya dengan para pelajar SD dan SMP, beliau terkesan dengan kritis dan keberanian mereka.
Dalam momen tersebut, seorang pelajar tampil berani dengan pertanyaan yang menggugah pemikiran, “Jika saya ingin membangun Papua, saya harus memulainya dari mana?” Pertanyaan tersebut mencerminkan keingintahuan dan semangat para pelajar untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah mereka.
Presiden Jokowi memberikan apresiasi khusus terhadap kecerdasan para pelajar Papua. Mereka tidak hanya berani, tetapi juga pintar, terutama karena sedang belajar dengan metode hitung cepat “Gasing” yang digagas oleh Profesor Yohanes Surya.
“Dalam pertemuan dengan anak-anak Papua di Ballroom Padaido Swiss-Belhotel, saya melihat betapa kritis dan berani mereka. Pertanyaan-pertanyaan mereka mencerminkan keinginan untuk ikut serta dalam membangun Papua,” ungkap Presiden Jokowi.
Beliau juga menyoroti metode pembelajaran yang sedang diterapkan oleh para pelajar, yaitu metode hitung cepat “Gasing”.
Metode ini dikembangkan oleh Profesor Yohanes Surya dan diakui sebagai metode pembelajaran yang gampang, asyik, dan menyenangkan.
“Para pelajar sedang belajar dengan metode hitung cepat ‘Gasing’ yang dikembangkan oleh Profesor Yohanes Surya. Ini adalah langkah positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Papua,” tambahnya.
Presiden Jokowi menyampaikan harapannya agar metode pembelajaran inovatif ini dapat terus diterapkan dan dikembangkan di seluruh wilayah Papua.
Dengan demikian, potensi anak-anak Papua dapat lebih optimal, membawa perubahan positif bagi masa depan mereka dan pembangunan daerahnya.
Sumber: @Jokowi
