Fataya.co.id – Dalam dunia pendidikan, stres akademik menjadi hal yang tidak bisa dihindari bagi siswa. Stres akademik muncul akibat tuntutan belajar mengajar dan penilaian terhadap keberhasilan akademik seseorang.
Tingkat stres bisa bervariasi, dari ringan hingga sangat berat, dengan dampak negatif seperti gejala fisik dan emosional, serta perilaku negatif. Faktor penyebab stres akademik antara lain beban sekolah, perasaan khawatir akan masa depan, tekanan dari keluarga, dan interaksi dengan teman.
Table of Contents
Definisi Stress Akademik
Stres akademik adalah kondisi di mana siswa menunjukkan reaksi perilaku atau emosi negatif sebagai respons terhadap tuntutan akademik atau hal-hal yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar.
Kondisi ini biasanya suka timbul karena penilaian individu terhadap keberhasilan akademiknya, kekhawatiran akan hasil yang akan dicapai, terutama kemungkinan kegagalan secara akademik.
Terakhir, keadaan ini memerlukan pendampingan, pelayanan bimbingan, atau konseling, terutama dari peran guru bimbingan konseling untuk membantu siswa mengatasi stres yang mereka alami.
Pentingnya Memahami Beban Belajar
Pentingnya memahami beban belajar terletak pada kesadaran akan tingkat stres akademik yang dapat dialami oleh mahasiswa. Dengan pemahaman yang baik mengenai beban belajar, mahasiswa dapat lebih efektif dalam mengelola waktu dan tugas-tugas akademik yang harus dihadapi.
Hal ini akan membantu mahasiswa untuk mengurangi tingkat stres akademik yang dapat menghambat proses belajar dan pencapaian tujuan akademik. Dengan demikian, pemahaman yang mendalam terhadap beban belajar akan membantu mahasiswa untuk meningkatkan kinerja akademiknya secara keseluruhan.
Faktor-faktor Penyebab Stress Akademik
Faktor-faktor penyebab stres akademik yang spesifik meliputi:
1. Tekanan dari keluarga, seperti harapan orang tua terhadap prestasi akademik, perbandingan dengan anak lain, dan konflik dalam keluarga.
2. Interaksi dengan teman sebaya, yang bisa mencakup perselisihan, persaingan, atau ketidakharmonisan hubungan.
3. Kekhawatiran dan harapan terkait masa depan, seperti pilihan jurusan kuliah, universitas yang dituju, dan ekspektasi yang tinggi dari orang tua.
4. Beban tugas sekolah dan ujian yang tinggi, serta kekhawatiran terkait pencapaian nilai yang baik.
5. Kurangnya waktu untuk bermain atau bersosialisasi karena fokus pada belajar.
6. Penggunaan media sosial yang berlebihan dan membandingkan diri dengan orang lain.
7. Ketidaknyamanan dalam berkomunikasi dengan orang tua akibat sikap atau tindakan yang membuat siswa merasa tertekan.
8. Perasaan tidak nyaman di kelas akibat hubungan yang kurang harmonis dengan teman sekelas.
9. Kecemasan berlebihan terhadap masa depan yang mengganggu fokus pada target saat ini.
Dampak Stress Akademik
Dampak dari stres akademik yang dapat dirasakan oleh siswa adalah munculnya beberapa gejala baik secara fisik maupun emosional.
1. Gejala fisik yang mungkin muncul antara lain rasa sakit kepala, jantung berdebar-debar, kesulitan tidur, diare, serta mudah merasa lelah.
2. Sementara itu, gejala emosional yang bisa terjadi adalah perasaan gelisah, cemas, sedih, dan depresi.
Semua gejala ini dapat mengganggu kesejahteraan siswa dan berdampak negatif pada kemampuan belajar dan prestasi akademik mereka.
Cara Mengatasi Stress Akademik
Untuk mengatasi stres akademik, siswa dapat melakukan beberapa langkah spesifik, yaitu:
1. Menetapkan target akademik yang terukur sesuai dengan kemampuan dan minat siswa.
2. Mengelola waktu dengan efektif melalui penyusunan agenda harian atau Bullet Journal untuk memantau kegiatan sehari-hari.
3. Menerapkan metode pembelajaran yang variatif dan membuat jeda singkat saat belajar untuk refreshing.
4. Berdiskusi dengan keluarga atau orang tua untuk mencari titik tengah dalam menetapkan harapan akademik.
5. Membantu siswa memahami dan menerima kelebihan serta kekurangan yang dimiliki.
6. Mengikuti tes uji potensi dari Quipper Campus untuk lebih mengenal diri sendiri dan karakter pribadi.
Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, diharapkan siswa dapat mengatasi stres akademik yang dirasakan dan meningkatkan kesejahteraan dalam proses belajar mengajar.
Pentingnya pemahaman terhadap stres akademik terletak pada upaya pencegahan dan penanganannya. Guru, orang tua, dan konselor sekolah memiliki peran penting dalam memberikan pendampingan dan bimbingan kepada siswa yang mengalami stres.
Dalam era pembelajaran daring, perhatian terhadap jumlah tugas, refleksi, diskusi, dan motivasi kepada siswa menjadi kunci dalam mengurangi stres akademik. Dengan pemahaman yang lebih luas tentang stres akademik, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan siswa dan kualitas pendidikan secara keseluruhan.