Fataya.co.id – Pada Jumat (5/1), seorang penggemar memperingatkan Jake, anggota boy band ENHYPEN, melalui komentar di akun pribadinya. Komentar tersebut menegur Jake dan grupnya agar tidak membeli atau mengkonsumsi minuman dari Starbucks lagi, dengan alasan bahwa Starbucks diduga mendanai genosida di Gaza.
Penggemar tersebut juga meminta Jake untuk meminta maaf dan meningkatkan pemahamannya. Cepat tanggap terhadap komentar tersebut, Jake memberikan respons hanya dalam waktu sekitar 2 menit.
Idol kelahiran tahun 2002 itu menulis, “Aku membuat kesalahan, aku sangat meminta maaf, ini tidak akan terjadi lagi. Terima kasih sudah memberitahuku Engene.” Respons kilat Jake dalam meminta maaf menciptakan perbincangan di kalangan netizen Korea Selatan.
Meskipun sebagian netizen mengapresiasi sikap cepat tanggap Jake, perdebatan pun muncul di antara mereka yang merasa bahwa seorang idol sepopuler ENHYPEN seharusnya tidak perlu merespons komentar-komentar yang kontroversial.
Beberapa komentar netizen menyatakan, “Karena ENHYPEN begitu populer di luar negeri, mereka tidak bisa membiarkannya begitu saja dan tidak mengatasinya,” serta “Kalau kamu merespons hal-hal seperti itu, mereka akan mengharapkanmu merespons lebih banyak lagi di lain waktu.”
Namun, pendapat berbeda muncul dari netizen yang berpendapat bahwa Jake seharusnya tidak membalas komentar kontroversial tersebut. Ada yang menyatakan, “Kuharap dia tidak membalasnya, sepertinya dia punya banyak penggemar internasional.
Ini adalah situasi yang menyedihkan,” dan “Dia baik, sepertinya dia polos,” serta “Dia seharusnya tidak membalasnya.”
Perdebatan terus berlanjut di media sosial, menciptakan dua pandangan yang berbeda tentang apakah seorang idol seharusnya merespons atau mengabaikan komentar kontroversial dari penggemar.
ENHYPEN, sebagai salah satu grup K-pop terpopuler saat ini, terus menjadi sorotan, baik untuk prestasinya dalam industri musik maupun respons terhadap isu-isu kontroversial.
Sumber : @fyi.korea