Dalam konferensi pers APBN KITA Edisi Februari 2024, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwata, menjelaskan mengenai alokasi anggaran tersebut. “Angka Rp17,5 triliun itu bansos beras 10 kg ke penerima PKH tambahan sampai Juni nanti dan untuk keluarga-keluarga yang memiliki balita stunting ditambahkan daging ayam dan telur seperti dilakukan akhir tahun lalu,” ujar Isa.
Bansos berupa beras 10 kilogram akan diberikan kepada 22 juta penerima, dengan tambahan daging ayam dan telur untuk keluarga yang memiliki balita stunting. Selain itu, untuk BLT, diperkirakan anggarannya mencapai Rp11,3 triliun, yang akan diberikan kepada 18,8 juta orang dengan besaran Rp600 ribu selama tiga bulan.
Menanggapi hal ini, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menekankan bahwa bantuan sosial yang diberikan akan memiliki dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Sederet bansos yang diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan bakal memiliki dampak yang besar kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia,” katanya.
Upaya pemerintah dalam memberikan bansos tersebut diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak ekonomi, terutama di tengah tantangan yang masih dihadapi akibat pandemi dan kondisi ekonomi global yang belum stabil.