Fataya.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka inflasi Indonesia pada tahun 2023 mencapai 2,61 persen, menjadi yang terendah dalam 20 tahun terakhir. Pernyataan ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam konferensi pers di Jakarta.
“Inflasi tahun 2023 merupakan inflasi terendah dalam 20 tahun terakhir di luar periode pandemi,” ujar Amalia A. Widyasanti. Penurunan signifikan ini terjadi setelah BPS mengesampingkan dampak pandemi COVID-19 pada periode 2021 hingga 2022.
Amalia menjelaskan faktor pendorong inflasi, “Setelah terjadi shock seperti kenaikan BBM non subsidi, level IHK akan menjadi sangat tinggi seperti contoh pada 2005 misalnya, seiring dengan kenaikan harga BBM, tingkat inflasi relatif tinggi, namun setelahnya pada 2006 terjadi tingkat inflasi yang relatif rendah. Ini yang kita sebut biasanya dengan istilah base effect.”
Perhitungan ini memperlihatkan dampak “base effect,” di mana setelah periode kenaikan harga BBM non subsidi terjadi, inflasi cenderung mengalami penurunan pada tahun berikutnya.
Prestasi mencengangkan ini membuktikan keberhasilan strategi pengelolaan ekonomi dan stabilisasi harga yang dilakukan oleh pemerintah.
Terlepas dari kondisi ekonomi global yang dinamis, Indonesia mampu menjaga stabilitas harga, memberikan dampak positif bagi masyarakat dan bisnis.
Artikel ini menyajikan informasi terkini dari BPS, mengungkap rahasia di balik inflasi terendah dalam dua dekade terakhir dan dampak perubahan kebijakan
Sumber: @idx_channel