Fataya.ac.id Pembalap Repsol Honda, Luca Marini, menghadapi tantangan besar dalam musim pertamanya bersama tim.
Komentar terbaru dari akun Instagram pribadinya, @gpmaniac_id, mengungkapkan kesadaran Marini atas tugas berat yang harus dihadapinya.
Marini mencatat lemahnya performa time-attack yang menjadi sorotan, terutama disebabkan oleh kurangnya grip belakang yang dihasilkan oleh RC213V.
Dalam komentarnya, Marini menyatakan bahwa meskipun terdapat peningkatan dalam perasaannya terhadap motor hari ini, gap yang harus diatasi masih sangat besar.
“Sepertinya jaraknya masih jauh, tapi feeling di motor hari ini sudah membaik, jadi di satu sisi saya puas,” ujar Marini. ”
Tapi yang pasti gapnya sangat besar, apalagi saat kita ingin memasang ban baru, ban soft, kita tidak bisa memakainya dengan baik.”
Pembalap Italia ini menyampaikan bahwa mereka benar-benar harus memulai dari belakang dan bersabar untuk menanggapi tantangan ini. Meski demikian, Marini melihat dengan jelas area di mana RC213V harus berkembang.
“Setidaknya, area di mana RC213V harus berkembang sudah terlihat jelas. Grip belakang! Di entri, tengah tikungan, dan di pintu keluar Sekarang kami harus melihat bagian motornya saja, karena di situlah yang lebih kami lewatkan,” ujar Marini.
Meskipun mengakui kekurangan pada beberapa aspek motor, Marini menekankan bahwa grip belakang menjadi faktor kunci yang menghambat kecepatan dan kekuatan timnya, terutama dengan ban belakang yang Soft, dan juga kecepatan pada ban bekas.
“Ini tidak hanya saat exit, tapi juga saat entri tikungan, karena hari ini saya sedikit mengikuti semua motor lain dan saya bisa melihat di mana mereka lebih kuat dari kami,” tambahnya.
Pernyataan Marini ini memberikan pandangan mendalam tentang perjalanan Repsol Honda dalam menyesuaikan diri dengan karakteristik RC213V.
Bagi para penggemar balap motor, setiap langkah peningkatan yang diambil oleh Marini dan timnya menjadi hal yang ditunggu-tunggu di musim ini.
Sumber:@gpmaniac_id