habib quraisy baharun

Ulama dan Penyanyi Sholawat: Kharisma Habib Quraisy Baharun

Diposting pada

Habib Quraisy Baharun – Dalam dunia keagamaan, terdapat seorang ulama kharismatik yang telah terkenal oleh kalangan banyak orang, terutama mereka yang mendalami sholawat. Habib Quraisy Baharun, begitu namanya, adalah sosok ulama yang memiliki pengaruh besar di dunia sholawat. Bagi pecinta sholawat, namanya sudah tak asing lagi.

Habib Quraisy Baharun lahir pada tanggal 19 Januari 1971 di Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Namun, dia lebih populer dengan panggilan Habib Baharun. Ia adalah keturunan langsung dari Rasulullah saw, sehingga memiliki tempat tersendiri di hati umat Muslim.

Ayahnya, Habib Qasim Baharun, memiliki peran penting sebagai pendiri Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah Bangil. Dengan latar belakang keluarga yang kuat dalam hal keagamaan, Habib Quraisy Baharun tumbuh dalam suasana yang mendalam dan religius.

Pendidikan adalah aspek penting dalam hidup ulama. Habib Quraisy Baharun tak hanya menerima pendidikan di pondok pesantren, tetapi juga dari ayahnya. Mulai tahun 1983 hingga 1993, ia mendapatkan ilmu agama yang kuat dan mendalam dari ayahnya sendiri. Ini adalah landasan kuat yang membantu Habib Baharun membangun pengaruh spiritual dan keagamaan di kalangan umat Islam.

Habib Quraisy Baharun bukan hanya populer sebagai ulama yang ahli dalam ilmu agama, tetapi juga sebagai seorang yang mendalami dunia sholawat. Sholawat adalah bentuk penghormatan dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW, dan Habib Baharun telah menyebarkan pesan damai dan cinta melalui sholawat. Dengan bakatnya dalam bidang ini, dia telah menjadi panutan bagi banyak umat Muslim yang ingin mendalami sholawat.

Table of Contents

Perjalanan Pendidikan 

Habib Quraisy Baharun, seorang ulama terkemuka yang dikenal akan karismatik dan kecintaannya pada sholawat, adalah buah dari pendidikan dan pembinaan yang kuat sejak usia dini. Ayahnya, seorang sosok yang sangat ketat dalam hal pendidikan, memastikan bahwa Habib Quraisy tumbuh dengan baik dalam bidang akhlak, akidah, ibadah, dan disiplin ilmu lainnya. Semangat pendidikan ini memantapkan dasar kuat dalam kehidupan Habib Quraisy.

Setelah menyelesaikan pendidikan tingkat SLTA (sekarang SMA) pada tahun 1993 di pondok ayahnya, Habib Quraisy Baharun memulai perjalanan ilmiahnya ke Tanah Suci, Hadramaut, Yaman. Di negeri ini, ia menimba ilmu dari seorang ulama terkenal, Habib Umar bin Hafidz. Perjalanan pendidikannya terjadi hingga tahun 1998 di Pondok Pesantren Darul Musthafa (Dar-al Musthafa). Habib Quraisy adalah salah satu dari angkatan pertama murid Habib Umar, bersama dengan Habib Munzir al Musawa dan Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan.

Tidak hanya berhenti di Yaman, pada tahun 1996-1997, Habib Quraisy Baharun juga mengejar ilmu di Universitas Islam Afrika, Kenya, di mana ia meraih gelar S2. Kombinasi pendidikan dari berbagai tempat ini memberikan kedalaman pengetahuan dan pengalaman bagi Habib Quraisy.

BACA JUGA :   KISAH MALAIKAT TIDAK DAPAT MENGHITUNG PAHALA SHOLAWAT

Setelah menyelesaikan pendidikan di Hadramaut, beliau kembali ke Tanah Air pada tahun 1998. Namun, ia tidak langsung kembali ke Jawa Timur. Ia memilih untuk tinggal di Jakarta hingga tahun 2007, di mana ia mulai mendalami dakwah dan mempersiapkan diri untuk perjalanan lebih lanjut dalam mengabdikan diri pada agama dan umat Islam.

Dakwah Habib Quraisy Baharun

Sebuah perintah khusus datang pada tahun 2008 ketika Habib Quraisy dipindahkan ke Cirebon atas perintah langsung dari gurunya, Habib Umar bin Hafidz. Di Cirebon, ia meneruskan dakwah dan upayanya untuk menyebarkan ajaran Islam yang benar dan mencintai Nabi Muhammad SAW.

Pada tahun 2011, beliau mendirikan Pesantren As Shidqu di Cirebon. Pesantren ini berbasis syariah dan memprioritaskan tahfidz Al-Qur’an. Dengan didirikannya pesantren ini, ia memastikan generasi muda terdidik dengan baik dalam ilmu agama dan Al-Qur’an.

Tidak hanya pesantren, pada November 2013, beliau membuka majelis mingguan bernama Jalsah Isnain yang diadakan setiap Senin malam di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Majelis ini menjadi tempat bagi umat Muslim untuk bersama-sama mengaji, mengikuti ceramah, dan mempererat silaturahmi dalam lingkungan yang penuh kebaikan.

Profil dan Biodata 

Profil singkat dari Habib Quraisy Baharun mengungkapkan bahwa ia adalah ulama kelahiran Pasuruan pada tanggal 19 Januari 1971, yang saat ini berusia 52 tahun. Profesi utamanya adalah seorang pendakwah yang aktif dalam menyampaikan ajaran Islam. Anda dapat mengikuti perkembangan dan ceramah-ceramahnya melalui akun Instagram @alhabib_quraisybaharun.

Beliau salah satu ulama keturunan Nabi Muhammad SAW yang berjuang untuk dakwah dan pendidikan Islam di berbagai daerah di Indonesia. Dengan pesantrennya yang berbasis syariah dan majelis mingguannya, ia terus berupaya untuk memperluas pemahaman agama dan meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW di kalangan masyarakat. Semoga perjalanan dakwah dan pengabdian beliau terus mendapatkan ridha Allah SWT.

Namanya yang harum bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara. Ia sering jalan untuk memberikan ceramah dan cerita inspirasional kepada jamaah di berbagai tempat. Keberadaannya telah menjadi sumber inspirasi dan penghiburan bagi banyak orang.

Dalam masa yang penuh tantangan seperti saat ini, ulama-ulama seperti Habib Quraisy Baharun memberikan bimbingan moral dan spiritual yang sangat perlu. Keberadaannya adalah pengingat akan pentingnya nilai-nilai agama dan kebahagiaan melalui kasih sayang dan cinta.

Dengan profil ulama yang begitu menginspirasi ini, semoga pesan damai, cinta, dan persatuan yang tersebarkan oleh Habib Quraisy Baharun akan terus memancar dan membawa kebahagiaan bagi banyak orang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *