Go Green: Apa Itu dan Bagaimana Penerapannya?

Apa itu go green

Fataya.co.id – Teman-teman tentunya sangat familiar dengan issue global yakni global warming yang semakin ke sini semakin serius. Global warming ini kemudian membawa manusia pada satu upaya yaitu go green.

Beberapa waktu yang lalu, sebagian negara Asia seperti Indonesia, Tailand, dan lainnya bahkan sudah merasakan dampak dari pemanasan global ini.

Peningkatan suhu di seluruh bagian bumi yang disebabkan oleh berbagai hal.

Misalnya pembakaran gas alam, polusi udara yang kian hari kian meningkat, penggundulan hutan, banyaknya gas karbondioksida, dan masih banyak lagi.

Pemanasan global ini kemudian membawa manusia pada satu upaya penting, yaitu go green

Pertanyaannya, apa yang dimaksud dengan go green?

Bagaimanakah caranya supaya kita bisa menerapkan go green?

Apa sajakah kegunaannya, selain untuk mengurangi risiko pemanasan global yang semakin parah?

Kami akan kupas tuntas tentang go green melalui artikel ini.

Apa Itu Go Green?

Menurut University of People (UAP), go green telah dipahami sebagai segala bentuk kegiatan, pemanfaatan, produk, praktik serta aktivitas yang ramah lingkungan.

Masih menurut University of People, gerakan go green mengharuskan pelakunya memperhatikan sebab akibat dari apapun yang dilakukannya terhadap lingkungan.

Lebih lanjut, Taspirin Sartiyono dalam buku berjudul Penggunaan Prasarana dan Sarana Perkantoran Berbasis Go Green (2019) menyebut go green sebagai environmentalisme.

Environmentalisme adalah gerakan yang terdiri dari tiga upaya penting, yaitu pelestarian, restorasi dan pemeliharaan lingkungan alam.

Diketahui, go green mulai menjadi penting sejak abad 20-an, saat era industry telah dimulai.

Pada abad 20, emisi karbon meningkat secara signifikan. Peningkatan ini semakin diperparah oleh perilaku manusia yang melakukan hal-hal berikut.

  • Melakukan penggundulan hutan

Di era industri, semua orang membutuhkan lahan untuk membangun usaha. Banyaknya pelaku usaha menyebabkan lahan industri semakin habis.

Habisnya lahan industri akhirnya menyebabkan upaya penggundulan hutan. Hutan kemudian diubah menjadi lahan industri.

Tidak adanya hutan menyebabkan penumpukan karbondioksida di bumi. Namun, penggundulan hutan masih dilakukan berbagai pihak.

  • Menggunaan zat secara berlebih

CFC merupakan bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi pendingin ruangan, misalnya AC dan kulkas.

Produksi ini tentunya sangat sulit dihentikan karena meningkatnya kebutuhan rumah tangga terhadap AC dan kulkas dan berbagai barang elektronik lainnya yang membutuhkan zat kimia ini.

Seperti yang kita ketahui bersama, peningkatan emisi karbon menyebabkan kenaikan suhu udara yang ekstrem di bumi.

Menurut data penelitian dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), suhu bumi meningkat sebesar 0,08° C per dekade sejak 1880.

Kemudian, meningkat dua kali lipat sejak 1981. Bahkan, NOAA mencatat tahun 2021 sebagai tahun terpanas sepanjang sejarah bumi.

Apabila tidak dicegah, kenaikan suhu di bumi dapat merusak berbagai keseimbangan.

Adapun kerusakan yang disebabkan oleh pemanasan global diantaranya sebagai berikut.

  • Kenaikan gas CO2
  • Kenaikan air laut
  • Mencairnya es di kutub utara yang berpotensi menyebabkan banjir parah
  • Menyebarnya penyakit tropis seperti malaria dan demam berdarah
  • Kekeringan yang menyebabkan matinya tanaman bahan pangan
  • Kelaparan yang berkepanjangan
  • Kepunahan masal

Bagaimanakah Penerapannya?

Apa itu go green

Berdasarkan kedua pengertian yang telah kami sampaikan di atas, gerakan go green dapat direalisasikan dalam berbagai kegiatan ramah lingkungan di mana saja.

Kegiatan ramah lingkungan ini dapat dimulai dari lingkungan manapun, termasuk dari lingkungan rumah tangga.

Berikut merupakan berbagai kegiatan yang dapat memulai praktik penerapan.

  • Kurangi sampah plastik, termasuk penggunaan botol minum dan sedotan yang hanya sekali pakai
  • Menghemat penggunaan air, bisa disiasati dengan pembuatan sistem daur ulang air di rumah
  • Mengurangi penggunaan listrik (matikan computer saat tidak digunakan, tidak menyalakan lampu di saat terang, cabut charger yang tidak dipakai dari stop kontak)
  • Pisahkan sampah rumah tangga yang organik dan anorganik, supaya mudah didaur ulang
  • Tanam pohon di depan rumah, agar gas karbondioksida berkurang, udara lebih teduh dan penggunaan AC juga berkurang
  • Kurangi jumlah kendaraan pribadi( tidak menggunakan dua mobil dan masih ditambah sepeda motor juga), supaya berkurang polusi udara
  • Tidak menambah pencemaran lingkungan dengan membuang sampah di sembarang tempat dan merokok di berbagai tempat

Apa Saja Manfaatnya?

Go green lebih dari sekadar kampanye atau slogan, tetapi merupakan upaya yang harus didukung keberlangsungannya.

Upaya ini tidak hanya dapat mengurangi dampak pemanasan global, seperti yang sudah ditujukan sejak awal sosialisasinya.

Namun, lebih jauh lagi, gerkan ini banyak membawa manfaat positif untuk perbaikan lingkungan yang berkelanjutan.

Manfaat go green dapat terlihat dalam kemajuan-kemajuan aspek berikut.

  1. Pemeliharaan kualitas lingkungan hidup

Dengan berkurangnya penebangan, karbondioksida tidak menumpuk di bumi karena digunakan oleh berbagai pohon untuk fotosintesis.

Tanah pun menjadi lebih subur dan kualitas lingkungan dapat terpelihara akibat go green. Pemeliharaan ini akan bertambah baik jika manusia tidak membuang sampah pada sembarang tempat.

  1. Kesehatan yang terjamin

Semua kegiatan go green sangat berdampak bagi kebersihan. Misalnya, penurunan polusi udara, sampah bebas plastik, penurunan pencemaran, dan lain sebagainya.

Hal ini nantinya akan menyebabkan berkurangnya penyebaran penyakit. Dengan demikian, kesehatan manusia akan sangat terjaga.

  1. Perbaikan ekonomi (penghematan energi dan biaya hidup)

Pengurangan sampah plastik akan semakin memperbanyak produk daur ulang yang secara biaya lebih hemat. Hal ini dapat menghemat pengeluaran, sekaligus meningkatkan daya beli produk-produk daur ulang yang ramah lingkungan.

  1. Keseimbangan ekosistem yang jauh dari ancaman punah

Go green memberikan kestabilan suhu bumi yang lebih terjaga. Hal tersebut dapat membantu perkembangan berbagai ekosistem, memperlancar pertumbuhan tanaman dan mencegah perubahan iklim yang ekstrem.

Hal ini sangat baik untuk mencegah fenomena kepunahan masal yang bisa saja terjadi jika udara semakin panas, sumber pangan semakin sedikit karena kekeringan, dan masih banyak lagi.

  1. Mengurangi produksi karbondioksida yang berlebih dan risiko bencana alam

Salah satu kegiatan gerakan go green adalah penanaman pohon yang dapat dimulai dari lingkungan terdekat, yaitu di depan rumah masing-masing.

Adanya penanaman pohon akan mengurangi produksi karbondioksida yang berlebih, karena karbondioksida akan digunakan tumbuhan untuk proses fotosintesis (proses pembuatan makanan tumbuhan).

Selanjutnya, proses fotosintesis akan menghasilkan oksigen yang lebih dibutuhkan bagi berbagai makhluk hidup, termasuk manusia dan hewan.

Selain itu, adanya tumbuhan akan mencegah berbagai kemungkinan seperti kerusakan tanah sampai bencana tanah longsor.

Berkurangnya risiko satu bencana berarti menurunkan risiko berbagai bencana alam lainnya, misalnya seperti banjir.

Adanya tumbuhan sedikit banyak akan menahan luapan air yang menggenang di permukaan tanah.

Demikian informasi tentang gerakan go green yang bisa kami sampaikan. Semoga bermanfaat dan dapat diterapkan bersama-sama.

Salam literasi- Fataya. Media

asuransi syariah, life insurance, car insurance, student insurance

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*