Fataya.co.id – Senin pagi di Jalan Lodan Raya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara menjadi saksi aksi protes puluhan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).
Mereka meluapkan kekesalan dengan mogok kerja dan bahkan melemparkan sapu lidi sebagai bentuk protes terhadap Lurah Ancol.
Salah seorang petugas PPSU, Arief, mengungkapkan bahwa perbuatan mogok kerja ini dipicu oleh seringnya mereka dimarahi dengan kata-kata ‘miskin’ oleh Lurah Ancol.
“Kami merasa tidak dihargai dan tersinggung dengan perlakuan tersebut,” ujar Arief.
Arief juga menyoroti bahwa selain dimarahi dengan kata-kata yang merendahkan, para petugas PPSU juga sering dipecut oleh Lurah Ancol dan Sekretaris Kelurahan Ancol.
Mereka menuntut permintaan maaf dan penegasan bahwa perlakuan tersebut tidak dapat diterima.
Namun, Lurah Ancol membela diri dengan mengklaim bahwa tidak ada maksud untuk menghina para petugas PPSU.
Dia menyatakan bahwa penggunaan kata ‘miskin’ hanya sebagai candaan dengan sekretaris kelurahan.
Meskipun demikian, hal ini tidak meredakan kemarahan para petugas yang merasa tidak dihargai atas pekerjaan mereka.
Peristiwa ini memunculkan pertanyaan tentang pentingnya sikap hormat dan penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh petugas PPSU.
Sementara itu, masyarakat menunggu untuk melihat apakah tuntutan para petugas akan dipenuhi dan apakah konflik ini akan diselesaikan dengan damai.
Sumber: @indo_psikologi